Serangan DDoS bertujuan untuk mengganggu layanan cloud dengan membanjiri server dengan lalu lintas internet yang tidak diinginkan. Serangan ini dapat menyebabkan downtime dan menyebabkan kerugian finansial dan reputasi.
Serangan Man-in-the-Middle (MitM):
Serangan MitM terjadi ketika seorang penyerang memperoleh akses ke komunikasi antara pengguna dan server cloud, memungkinkannya untuk mengintip, memanipulasi atau mencuri data.
Serangan Injection:
Serangan Injection terjadi ketika penyerang memasukkan kode berbahaya ke dalam aplikasi atau database cloud. Serangan ini dapat memungkinkan penyerang untuk mengambil alih data atau mendapatkan akses yang tidak sah ke sistem.
Serangan Cryptojacking:
Serangan Cryptojacking terjadi ketika penyerang menggunakan sumber daya komputasi cloud yang tidak sah untuk menambang kripto mata uang. Hal ini dapat mengganggu kinerja sistem dan meningkatkan biaya operasional.
Serangan Phishing:
Serangan Phishing adalah teknik pemalsuan identitas di mana penyerang mengirimkan email palsu atau tautan berbahaya kepada pengguna cloud. Tujuannya adalah untuk memperoleh kredensial pengguna atau menginstal malware di sistem mereka.
Serangan Malware:
Serangan Malware adalah teknik yang digunakan oleh penyerang untuk memasukkan program berbahaya ke dalam sistem cloud. Malware dapat mengambil alih sistem, mencuri data, atau mengganggu kinerja sistem.
Karena itu, penting untuk melindungi data di cloud computing dengan mengikuti praktik keamanan terbaik dan menggunakan solusi keamanan yang tepat untuk melindungi sistem Anda dari serangan tersebut.