Kemampuan ChatGPT membuat banyak perusahaan mulai tertarik untuk menggunakannya. Salah satunya adalah Coca-Cola. Saat ini Coca-Cola sedang menjajal ChatGPT (dan produk OpenAI lain) ke dalam proses bisnisnya.
Menurut James Quincey (CEO Coca-Cola), inisiatif ini merupakan langkah strategis perusahaan minuman terbesar di dunia tersebut dalam melayani pelanggannya. “Sejak awal berdiri, Coca-Cola selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi baru,” ungkap James. “Solusi Artificial Intelligence dari OpenAI ini membuka peluang yang luar biasa dalam meningkatkan pelayanan ke pelanggan, meningkatkan performa karyawan, dan lain sebagainya,” ungkap James.
Diungkap oleh John Murphy (President and CFO Coca-Cola), saat ini pihaknya sedang mencoba implementasi di berbagai proses bisnis. “Salah satunya adalah di area marketing, di mana kami menggunakan ChatGPT untuk meningkatkan efisiensi pembuatan creative content,” ungkap John. Potensi implementasi lain adalah dengan menganalisis perilaku konsumen sehingga Coca-Cola dapat memahami kebutuhan konsumen dengan lebih baik.
Sebagai teknologi baru, ChatGPT dan Generative AI memang memiliki risiko. James Quincey pun mengakui hal itu. “Namun kami memilih untuk mengambil risiko dengan perhitungan matang. Kami akan banyak melakukan eksperimen, dan jika berhasil, kami akan melakukannya dengan skala lebih besar,” tambah James.
Pemanfaatan ChatGPT untuk Bisnis
Untuk mengimplementasikan teknologi OpenAI ini, Coca-Cola akan menggandeng lembaga konsultan Bain & Company. Bain dan OpenAI sendiri sebelumnya telah sepakat berkolaborasi dalam mendorong pemanfaatan produk OpenAI ke perusahaan enterprise di berbagai industri.
Melalui kolaborasi ini, Bain akan membantu implementasi teknologi OpenAI (seperti ChatGPT dan Dall-E) ke perusahaan yang berminat. “Kami dapat membantu perusahaan menemukan use cases pemanfaatan teknologi OpenAI, melakukan proof of concept, dan kemudian menerapkannya kemampuan tersebut ke seluruh proses bisnis,” ungkap Roy Singh (Global Head Bain & Company di bidang Advanced Analytics).
Bain sendiri yakin akan potensi teknologi OpenAI. Apalagi dalam setahun terakhir, Bain juga telah melakukan uji coba teknologi OpenAI secara internal. Mereka mengklaim telah merasakan efektifitas teknologi OpenAI terkait riset dan knowledge management system.
Coca-Cola adalah perusahaan pertama yang memanfaatkan kolaborasi Bain dan OpenAI ini. Namun Bain mengklaim, saat ini pihaknya sudah melakukan uji coba dengan beberapa perusahaan global. Contohnya dengan sebuah perusahaan telekomunikasi dalam membangun contact center yang melayani pelanggan secara automate, personalize, dan real-time. Kombinasi ChatGPT dan Dall-E juga telah digunakan salah satu perusahaan marketing dalam membuat iklan yang personal secara cepat.
Teknologi OpenAI juga dapat digunakan pelaku industri finansial dalam melakukan analisis keuangan nasabah. Berkat kemampuan memproses data dari berbagai sumber dengan cepat, teknologi OpenAI memungkinkan perusahaan finansial memberikan rekomendasi keuangan yang lebih cepat kepada nasabahnya.
Dengan kata lain, ChatGPT (dan teknologi Generative AI) tidak cuma ditujukan untuk personal. Di balik hype yang tercipta, ChatGPT juga bisa digunakan untuk kepentingan bisnis.