Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Plate, Kominfo memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO) kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai pengguna korporat backhaul dalam penyelenggaraan jaringan internet Starlink.
"Hak Labuh Khusus NGSO tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh UU termasuk Hak Resiprokal dan akan dievaluasi setiap tahun," kata Johnny.
Layanan internet Starlink baru bisa beroperasi jika gateway station telah dibangun oleh Telkomsat. "Tanpa gateway station Telkomsat, maka satelit Starlink tidak bisa berfungsi untuk melayani backhaul Telkomsat," kata Johnny.
Ia juga menegaskan bahwa Hak Labuh tersebut bersifat eksklusif, hanya untuk Telkomsat dan digunakan untuk layanan kebutuhan backhaul Telkom Group.
Internet Starlink rencananya akan hadir di Indonesia pada 2023 mendatang. Di halaman resminya, Starlink menulis layanan tersebut akan tersedia di Tanah Air tahun depan.
Internet Starlink sudah resmi masuk wilayah Asia Tenggara. Filipina menjadi negara pertama yang mengizinkan layanan ini tersedia di negaranya.
Masuk Filipina
Akhirnya, layanan internet satelit milik Elon Musk Starlink akan masuk ke kawasan Asia Tenggara dan Filipina menjadi negara pertama yang akan merasakan sensasi jaringan internet Starlink.
Kehadiran Starlink di Filipina itu disampaikan langsung oleh Elon Musk melalui Twitter pribadinya, belum lama ini. "Starlink disetujui oleh Filipina," tulis @elonmusk.
Komisi Telekomunikasi Nasional (NTC) Filipina juga telah mengonfirmasi kehadiran Starlink di Filipina. Komisaris NTC Gamaliel Cordoba mengatakan proses perizinan operasi Starlink di Filipina sangat cepat tanpa menyebutkan kapan izin mulai diajukan.
Belum ada informasi, kapan warga Filipina bisa berinternetan dengan jaringan Starlink tetapi warga Filipina sudah bisa memesan layanan internet Starlink melalui situs web starlink.com.
Koneksi internet Starlink ditargetkan tersedia di Filipina pada kuartal keempat 2022 atau sekitar bulan Oktober-Desember tahun ini.