Serangan siber terus berubah dan semakin canggih, menyusul perkembangan inovasi teknologi yang terus bergerak cepat. Salah satu metode serangan siber terbaru adalah social engineering.
Social engineering adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan untuk memanipulasi orang dengan cara-cara tertentu untuk mengungkapkan informasi rahasia, memberikan akses ke sistem atau jaringan yang dilindungi, atau melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.
Teknik ini sering digunakan oleh penjahat siber, seperti hacker, phisher, atau penipu online, untuk mengambil alih akun, mencuri informasi rahasia, atau melakukan kegiatan kejahatan lainnya.
Contohnya adalah mengirim email palsu yang menyamar sebagai bank atau situs web terpercaya lainnya, dan meminta korban untuk memberikan informasi pribadi seperti nomor kartu kredit atau kata sandi.
Social engineering juga dapat dilakukan secara langsung, dengan menipu karyawan atau staf IT untuk memberikan akses ke sistem atau jaringan yang dilindungi. Dalam hal ini, penyerang dapat menyamar sebagai anggota tim IT atau manajer senior untuk menipu karyawan lainnya.
Namun, menurut laporan Cybercrime Magazine, pada tahun 2021 diperkirakan kerugian global akibat serangan social engineering akan mencapai sekitar $1,5 triliun. Selain itu, survei yang dilakukan oleh Proofpoint menemukan bahwa 88% organisasi di seluruh dunia mengalami setidaknya satu serangan social engineering pada tahun 2019.
Ini menunjukkan bahwa social engineering merupakan ancaman serius bagi banyak organisasi dan individu, dan sangat penting untuk tetap waspada dan melindungi diri dari jenis serangan ini.
Tips Mencegah
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah ancaman social engineering:
Edukasi dan Pelatihan: Edukasi dan pelatihan tentang teknik social engineering harus menjadi bagian dari program keamanan informasi organisasi. Karyawan harus diajarkan cara mengenali tanda-tanda serangan social engineering dan diberi tahu bahwa mereka tidak boleh memberikan informasi pribadi atau rahasia melalui email atau telepon, kecuali mereka yakin dengan keaslian sumbernya.
Verifikasi Keaslian Sumber: Ketika menerima email atau telepon dari seseorang yang tidak dikenal, karyawan harus memverifikasi keaslian sumber sebelum memberikan informasi apa pun atau melakukan tindakan apa pun.
Gunakan Alat Keamanan yang Kuat: Organisasi harus menggunakan alat keamanan yang kuat untuk mencegah serangan social engineering, seperti firewall, antivirus, dan filter spam.
Menggunakan Kata Sandi yang Kuat: Karyawan harus menggunakan kata sandi yang kuat dan kompleks untuk melindungi akun mereka dari serangan social engineering.
Memperbarui Perangkat Lunak: Organisasi harus memperbarui perangkat lunak dan sistem operasi mereka secara teratur untuk menghilangkan kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang.
Lakukan Audit Keamanan: Lakukan audit keamanan secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas program keamanan dan untuk menemukan kerentanan baru yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, organisasi dapat mengurangi risiko serangan social engineering dan melindungi informasi rahasia mereka dari serangan siber.