Find Us On Social Media :

Prospek Cerah, Strategi Indonesia AI Tingkatkan Mutu SDM di Bidang AI

By Adam Rizal, Senin, 27 Maret 2023 | 15:00 WIB

Indonesia AI

Belakangan ini ramai di jagat maya pembicaraan seputar platform Chat GPT. Sistem chatbot berbasis Artificial Intelligence (AI) yang telah mencapai versi Chat GPT-4 besutan perusahaan kecerdasan buatan OpenAI asal Amerika Serikat itu memiliki kemampuan yang mengagumkan dibanding versi pendahulunya, Chat GPT-3.5, yang terlebih dahulu viral pada Desember 2022 lalu.

Kecanggihan terbaru Chat GPT-4 meliputi kemampuan menganalisis gambar, kepribadian AI yang bisa diatur, memori ingatan lebih besar, dan kemampuan akurasi 27 bahasa.

Kemampuan Chat GPT-4 menunjukkan tren perkembangan AI di skala global yang terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya perusahaan multi industri yang menggunakannya untuk mempercepat inovasi dan meningkatkan efisiensi.

Investor swasta dan publik turut ramai mendukung perkembangan teknologi AI seperti Deep Learning, Computer Vision (CV), dan Natural Language Processing (NLP) untuk pengembangan algoritma guna meningkatkan kemampuan AI dalam menyelesaikan masalah yang lebih kompleks.

Sementara di Indonesia, perkembangan industri teknologi AI juga terus meningkat dengan dukungan pemerintah untuk mengembangkan ekosistem AI di Indonesia. Dukungan ini salah satunya ditunjukkan melalui peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 untuk mengembangkan ekosistem AI di Indonesia.

Meski begitu, saat ini masih ada beberapa tantangan yang masih perlu diatasi, seperti kurangnya talenta AI yang berkualitas, kurangnya infrastruktur pendukung, dan kebijakan yang mendukung perkembangan industri teknologi AI.

Co-Founder dan CEO Indonesia AI Muhammad Angga Muttaqien yang juga merupakan profesional dan penggiat teknologi AI di Indonesia, diperlukan kolaborasi pentahelix untuk mengatasi tantangan pengembangan AI di Indonesia.

“Sebagai pihak yang berawal dari komunitas penggiat dan penggemar yang memiliki concern terhadap pengembangan edukasi AI, Indonesia AI berkomitmen untuk mengatasi talent gap di Indonesia demi mendukung pemerintah untuk mencapai Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045. Kami hadir untuk membantu Indonesia dalam melakukan transformasi digital menuju Indonesia Generasi Emas dengan pemanfaatan teknologi AI. Tentunya diperlukan dukungan yang solid dari elemen lain dalam kolaborasi pentahelix sehingga Indonesia bisa mencapai target tersebut,” ujar Angga.

Strategi Indonesia AI

Berdasarkan riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Namun hanya 20 persen dari total 4.000 kampus di Indonesia yang memiliki program studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga ada talent gap sekitar 400 ribu–500 ribu setiap tahunnnya.

Berawal dari sebuah komunitas yang didirikan pada tahun 2020, Indonesia AI kemudian bertransformasi pada tahun 2021 menjadi perusahaan di bawah naungan PT Teknologi Artifisial Indonesia, yakni penyedia platform kursus yang bertujuan membantu mengatasi talent gap terutama di bidang AI melalui beberapa program unggulan.

Salah satunya adalah program AI Career Bootcamp, yaitu program pelatihan intensif untuk meningkatkan keterampilan peserta agar siap berkarir di bidang teknologi AI, CV, dan NLP melalui materi yang komprehensif dan mendalam. Edutech ini turut didukung oleh sederet mentor berpengalaman di bidang teknologi AI dari berbagai perusahaan ataupun startup dan telah membantu pemerintah dan banyak perusahaan lintas industri, seperti Microsoft, IBM, AWS, LG Indonesia dan lainnya.