Find Us On Social Media :

Pro-Kontra Penggunaan Chatbot AI ChatGPT di Perkantoran

By Adam Rizal, Rabu, 29 Maret 2023 | 11:30 WIB

Ilustrasi ChatGPT.

Layanan chatbot ChatGPT sukses memukau banyak orang dengan kemampuannya yang mampu menyuguhkan informasi dan data dengan sempurna. Ada perusahaan startup yang mewajibkan karyawan dan para pelamar kerja untuk memahami chatGPT.

Sebaliknya, ada perusahaan yang melarang penggunaan ChatGPT untuk menjunjung sportivitas.

Baru-baru ini industri perbankan AS temasuk Wall Street, Bank of America Corp, Goldman Sachs Group Inc, Citigroup Inc, Deutsche Bank AG, dan Wells Fargo & Co melarang karyawannya menggunakan chatbot ChatGPT.

Survei Fishbowl mengungkapkan ada lebih dari 40 persen profesional telah menggunakan ChatGPT di tempat kerja.

Pengembang perangkat lunak, konsultan, dan bankir termasuk di antara para pengguna awal yang telah menggunakan alat ini untuk menulis email, laporan, dan potongan kode.

Namun, ada juga karyawan yang menggunakan ChatGPT untuk melakukan kecurangan, bereksperimen tanpa memberi tahu atasan mereka.

Sebaliknya, perusahana Citadel mengizinkan penggunaan chatGPT di perusahaanya.

"Teknologi ini membantu pengembang kami menulis kode yang lebih baik hingga menerjemahkan perangkat lunak antar bahasa untuk menganalisis berbagai jenis informasi yang kami analisis dalam perjalanan bisnis kami," tuturnya seperti dikutip Bloommberg.

Microsoft Corp. telah meluncurkan rangkaian aplikasi Office yang telah diubah dengan mengintegrasikan model AI GPT-4 OpenAI yang baru ke dalam Excel, PowerPoint, Outlook, dan Word.

Di saat yang sama, sepertiga dari pemimpin SDM yang disurvei oleh Gartner mengatakan bahwa mereka tidak berencana untuk mengeluarkan kebijakan apa pun terkait penggunaan ChatGPT oleh karyawan.

Wajib Paham ChatGPT

Perusahaan Pembuat ChatGPT, OpenAI, Merilis Tools AI Classifier.