Memasuki pertengahan 2023, sejumlah bisnis semakin menunjukkan kemampuannya dalam hal digitalisasi, termasuk juga di bidang industrial dan manufaktur.
Laporan "Profil Internet Indonesia 2022" oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa per tahun 2021-2022 penetrasi internet Indonesia telah mencapai 77,02% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.
Terkait hal tersebut, penggunaan internet oleh bidang bisnis industrial pun tidak dapat dielakkan lagi, demi mendorong produktivitas yang lebih maksimal.
Umumnya bidang industrial dan manufaktur memanfaatkan wireless local area network (WLAN/jaringan LAN nirkabel) dalam beroperasi.
Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan di Indonesia untuk membekali diri dengan pemahaman mumpuni seputar jaringan nirkabel untuk seluruh keperluan bisnis yang saling terintegrasi secara optimal.
Jaringan nirkabel adalah landasan dari konsep "pabrik pintar", yang membutuhkan pengumpulan dan transfer data terkait proses manufaktur.
Meskipun ada beberapa jenis teknologi nirkabel yang dapat digunakan untuk manufaktur – seperti 5G atau Bluetooth – pendekatan umum adalah LAN nirkabel industri.
Ukuran pasar WLAN perusahaan global diproyeksikan tumbuh pada CAGR 11,17% mencapai USD74,50 miliar (setara lebih dari Rp1,138 triliun) pada tahun 2027.
Selain itu, pertumbuhan pasar WLAN perusahaan di Asia Pasifik telah melampaui USD2 miliar (setara lebih dari Rp30 triliun) pada tahun 2020 dan diperkirakan akan mencapai CAGR 20% dari tahun 2021 hingga 2027, di mana Indonesia dan Thailand merupakan pemain kunci.
Meningkatnya permintaan untuk transmisi data yang lebih cepat akan meningkatkan pendapatan pasar, dan hal ini mendorong urgensi implementasi mekanisme pemantauan LAN nirkabel industrial yang lebih baik bagi perusahaan.
Apa itu LAN nirkabel industrial?
Jaringan LAN nirkabel industri serupa dengan jaringan yang digunakan di domain perusahaan dan pribadi.
Namun, perbedaan terbesar yang ada di dalam lingkungan industri adalah penggunaan perangkat jaringan yang lebih kokoh dan kuat untuk menangani kondisi dan situasi ekstrem di lingkungan pabrik pada umumnya.