Find Us On Social Media :

Bakal Banyak PHK, Ratusan Juta Pekerjaan Terancam Digantikan AI

By Adam Rizal, Kamis, 30 Maret 2023 | 11:30 WIB

Ilustrasi artificial intelligence

Inovasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang masif cukup membuat manusia harus ketar ketir. Hal itu dikarenakan teknologi AI sanggup menggantikan manusia dalam bekerja di dalam industri, mengingat biaya penggunaan AI yang jauh lebih murah.

Sebagai contoh, kehadiran chatbot canggih berbasis AI chatGPT sudah memakan banyak korban dari pekerja kantoran. Perusahaan jauh lebih efisien menggunakan ChatGPT daripada tenaga manusia.

Perusahaan finansial Goldman Sachs mengungkapkan kehadiran teknologi AI bisa menggantikan 300 juta pekerjaan penuh waktu dan memprediksi seperempat dari semua tugas pekerjaan yang ada di Amerika Serikat dan Eropa bakal tergantikan dengan AI.

"Jika generative AI bisa memberikan hasil dan kemampuan seperti yang dijanjikan, maka tenaga kerja manusia akan mengalami gangguan yang signifikan," tulis Goldman Sachs dalam laporannya seperti dikutip CNET.

Goldman Sachs melaporkan ada sekitar dua pertiga pekerjaan di AS sudah menggunakan AI dan sekitar 63 persen pekerjaan akan dibantu oleh AI serta 30 persen lainnya tidak akan terpengaruh dengan keberadaan AI.

"Sebagian besar pekerjaan dan industri hanya akan terpapar oleh sebagian otomasi. Kemungkinan besar akan dilengkapi ketimbang digantikan oleh AI," jelas Goldman Sachs.

Lantas jenis pekerjaan apa saja yang berpotensi besar bakal digantikan AI?

Di AS, pekerjan administrasi memiliki risiko terbesar digantikan AI sebesar 46 persen, diikuti oleh pekerjaan di bidanh hukum 44% persen, arsitektur dan teknik sebesar 37 persen.

Sementara itu pekerjaan yang tidak akan digantikan AI adalah pekerjaan manual seperti petugas kebersihan dan pemeliharaan, pemasangan dan perbaikan, serta pekerjaan konstruksi.

"Generative AI adalah bentuk kemajuan teknologi dengan efek makro ekonomi yang besar. Penggunaan AI dapat meningkatkan nilai total barang dan jasa yang dibuat di seluruh dunia sebesar 7 persen dalam 10 tahun ke depan," katanya.

Ancaman ChatGPT

Sam Altman, president and co-founder of Y Combinator, stands for a photograph after a Bloomberg West Television interview in San Francisco, California, U.S., on Tuesday, Feb. 25, 2014. Y Combinator provides investment services, financial assistance, analysis, and advice to startup companies. Photogr