Perusahaan penempatan tenaga kerja global Challenger, Gray & Christmas baru-baru ini membuat riset kecil-kecilan tentang dampak kehadiran ChatGPT kepada lapangan pekerjaan.
Perusahaan riset itu menanyakan kepada ChatGPT tentang berapa banyak pekerja yang diperkirakan akan tergantikan dengan ChatGPT. Jawabannya ada 4,8 juta pekerjaan di AS yang bakal digantikan.
Goldman Sachs memperkirakan ada 18 persen pekerjaan di seluruh dunia pada akhirnya akan digantikan teknologi AI. Apalagi, saat ini ChatGPT paling banyak digunakan untuk mendukung para pekerja di berbagai industri, membantu mereka menyelesaikan tugas-tugas yang masih membutuhkan penilaian manusia.
"Saat ini, kecerdasan buatan harus dilihat sebagai alat untuk mendukung pekerja dan bukan sebagai pengganti peran mereka. Tentu saja, model bahasa prediktif dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas, sehingga memberikan lebih banyak waktu bagi pekerja untuk fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran yang lebih tinggi," kata wakil presiden senior Andrew Challenger dalam sebuah pernyataan.
Berbagai perusahaan di bidang AI, perawatan kesehatan, dan bidang hukum mempekerjakan insinyur untuk melatih LLM agar dapat memberikan respons yang lebih berguna dan disesuaikan dengan masukan mereka.
Perusahaan outplacement juga mengajukan pertanyaan langsung kepada LLM: ChatGPT memperkirakan bahwa LLM suatu hari nanti dapat menggantikan pekerja dalam peran-peran berikut ini:
Perwakilan layanan pelanggan
Penulis teknis
Penerjemah dan juru bahasa
Penulis naskah
Petugas entri data
Bidang-bidang yang ChatGPT anggap paling mampu untuk dimasuki meliputi:
Ilmu data