Find Us On Social Media :

Ekonomi Digital RI Menggeliat, BDx Bangun Data Center Baru Senilai Rp2 T

By Liana Threestayanti, Selasa, 11 April 2023 | 16:00 WIB

Pasar pusat data di tanah air akan semakin ramai. BDx Indonesia meresmikan peletakan batu pertama untuk data center terbaru, CGK3A.

Pasar pusat data di tanah air akan semakin ramai. BDx Indonesia, anak perusahaan BDx dan penyedia layanan dan operasi data center berbasis cloud di Indonesia, hari ini (11/4) meresmikan peletakan batu pertama untuk data center terbaru, CGK3A, di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan. 

Pusat data dengan nilai investasi sebesar US$150 juta (lebih dari Rp2 triliun) ini nantinya akan memiliki kapasitas sebesar 15 MW dan menyediakan layanan data center tingkat global bagi perusahaan dan hyperscaler di Indonesia.

Selain konektivitas, pusat data dengan luas 14.127 m2 ini juga dilengkapi fasilitas data center Tier III, serta sistem keamanan canggih, teknologi automasi, dan waktu aktif jaringan tinggi. Selain itu, menurut keterangan tertulis BDx Indonesia, pusat data ini dibangun untuk memberikan keunggulan operasional dan solusi yang berkelanjutan (sustainable) serta efektivitas penggunaan daya (PUE) di bawah rata-rata sebesar 1,4 – tanpa mengurangi produktivitas dan skalabilitas pusat data.

Pembangunan data center CGK3A ini tak lepas dari pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia. Menurut studi Google, Temasek, Bain & Company (2022), nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 mencapai US$77 miliar atau tumbuh 22% dari 2021. 

Bahkan nilai valuasinya diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat menjadi US$130 miliar pada tahun 2025 dan akan mencapai US$220-360 miliar pada tahun 2030.  

Pertumbuhan masif tersebut turut meningkatkan kebutuhan hadirnya infrastruktur digital yang kuat dan berkapasitas mumpuni. Oleh karena itu, BDx menambahkan CGK3A dalam portofolio pusat datanya di Indonesia, yang juga merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menyediakan kapasitas pusat data 70 MW pada akhir tahun 2023. 

“Sebagai ekonomi digital yang terbesar di antara negara-negara anggota ASEAN saat ini, Indonesia membutuhkan penyedia infrastruktur digital yang mampu mengimbangi perkembangan ekonomi digital negara ini,” ujar Agus Hartono Wijaya, Presiden Direktur dan CEO BDx Indonesia.

Agus menjelaskan, peletakan batu pertama untuk pusat data CGK3A ini menjadi wujud komitmen BDx Indonesia dalam menawarkan konektivitas yang luar biasa bagi pelanggan, baik perusahaan teknologi maupun para hyperscaler, serta mendukung perkembangan transformasi digital di Indonesia.

CGK3A sendiri ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2023, dan akan melengkapi data center CGK3 serta empat pusat data lainnya yang dibangun BDx Indonesia sejak berdirinya perusahaan pada bulan Juni tahun 2022 lalu. 

Data center tersebut akan menjadi bagian dari tiga availability zone (satu atau lebih pusat data yang berada di tempat terpisah) milik BDx di Indonesia, termasuk di Jakarta, Tangerang, dan Jawa Barat, untuk semakin mendorong pertumbuhan pelanggan di beragam lokasi. 

BDx Indonesia adalah perusahaan joint venture senilai US$300 juta antara PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH), PT Aplikanusa Lintasarta, dan BDx. 

“Kami bangga dapat menghadirkan operasi pusat data kelas dunia dengan pemahaman yang akan mendalam kebutuhan pasar di Indonesia, yang tercermin dalam pembangunan CGK3A. Momentum hari ini merupakan milestone penting bagi kami, dan merupakan langkah kami selanjutnya dalam menawarkan serta solusi pusat data berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Agus.