Find Us On Social Media :

Perusahaan China ini Gantikan Copywriter dan Desain Grafis dengan AI

By Adam Rizal, Minggu, 16 April 2023 | 09:30 WIB

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI).

Kekhawatiran dan ketakutan teknologi AI generatif bakal menggantikan karyawan sudah menjadi kenyataan.

Baru-baru ini perusahaan asal China Bluefocus Intelligent Communications Group Co. mulai menggantikan para karyawan copywriter eksternal dan desainer grafisnya dengan teknologi AI generatif.

Bloomberg News melaporkan China Bluefocus Intelligent Communications Group Co. telah memberikan memo staf internal ke para karyawan yang terdampak untuk mengganti mereka dengan teknologi AI generatif.

"Mulai hari ini, kami akan menggunakan AI dan menghentikan semua pengeluaran untuk copywriter dan desainer pihak ketiga," bunyi memo internal seperti dikutip TechSpot.

Bluefocus Intelligent Communications Group Co juga telah menghubungi Alibaba Group Holding Ltd. dan Baidu Inc. untuk mengeksplorasi lisensi teknologi AI-nya.

Banyak Korban AI

Inovasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang masif cukup membuat manusia harus ketar ketir. Hal itu dikarenakan teknologi AI sanggup menggantikan manusia dalam bekerja di dalam industri, mengingat biaya penggunaan AI yang jauh lebih murah.

Sebagai contoh, kehadiran chatbot canggih berbasis AI chatGPT sudah memakan banyak korban dari pekerja kantoran. Perusahaan jauh lebih efisien menggunakan ChatGPT daripada tenaga manusia.

Perusahaan finansial Goldman Sachs mengungkapkan kehadiran teknologi AI bisa menggantikan 300 juta pekerjaan penuh waktu dan memprediksi seperempat dari semua tugas pekerjaan yang ada di Amerika Serikat dan Eropa bakal tergantikan dengan AI.

"Jika generative AI bisa memberikan hasil dan kemampuan seperti yang dijanjikan, maka tenaga kerja manusia akan mengalami gangguan yang signifikan," tulis Goldman Sachs dalam laporannya seperti dikutip CNET.

Goldman Sachs melaporkan ada sekitar dua pertiga pekerjaan di AS sudah menggunakan AI dan sekitar 63 persen pekerjaan akan dibantu oleh AI serta 30 persen lainnya tidak akan terpengaruh dengan keberadaan AI.

"Sebagian besar pekerjaan dan industri hanya akan terpapar oleh sebagian otomasi. Kemungkinan besar akan dilengkapi ketimbang digantikan oleh AI," jelas Goldman Sachs.

Lantas jenis pekerjaan apa saja yang berpotensi besar bakal digantikan AI?

Di AS, pekerjan administrasi memiliki risiko terbesar digantikan AI sebesar 46 persen, diikuti oleh pekerjaan di bidanh hukum 44% persen, arsitektur dan teknik sebesar 37 persen.

Sementara itu pekerjaan yang tidak akan digantikan AI adalah pekerjaan manual seperti petugas kebersihan dan pemeliharaan, pemasangan dan perbaikan, serta pekerjaan konstruksi.

"Generative AI adalah bentuk kemajuan teknologi dengan efek makro ekonomi yang besar. Penggunaan AI dapat meningkatkan nilai total barang dan jasa yang dibuat di seluruh dunia sebesar 7 persen dalam 10 tahun ke depan," katanya.

Ancaman ChatGPT

Sam Altman, president and co-founder of Y Combinator, stands for a photograph after a Bloomberg West Television interview in San Francisco, California, U.S., on Tuesday, Feb. 25, 2014. Y Combinator provides investment services, financial assistance, analysis, and advice to startup companies. Photogr

ChatGPT sukses menjadi primadona produk artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam sekejap.

Chatbot buatan OpenAI terbukti mampu membantu pekerjaan manusia dalam banyak hal dari membuat esai dan artikel hingga membuat surat.

Sayangnya, dibalik inovasi teknologi ChatGPT menyisakan permasalahan bagi manusia. CEO OpenAI Sam Altman mengungkapkan dampak ChatGPT yang dapat membuat manusia penggangguran di masa depan.

"Saya sedikit khawatir ChatGPT dapat menghilangkan pekerjaan manusia di masa depan dan digunakan untuk tujuan jahat seperti penyebaran hoaks atau serangan siber yang ofensif," katanya kepada ABC News seperti dilansir Gizmochina.

Altman mengakui pengembangan AI canggih seperti ChatGPT dapat menggantikan pekerjaan bagi manusia. Karena itu, manusia harus beradaptasi dengan perubahan teknologi besar-besaran dari sekarang. Inovasi teknologi dapat menghadirkan tantangan yang signifikan bagi kehidupan manusia.

Meskipun AI memiliki potensi untuk merevolusi banyak industri dan meningkatkan kehidupan kita dengan berbagai cara, AI juga menimbulkan tantangan dan risiko signifikan yang perlu ditangani.

Seiring AI terus berkembang dan menjadi lebih maju, penting bagi masyarakat untuk mempertimbangkan dan mengelola dampaknya dengan cermat.