Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah menjadi pembicaraan di kancah industri teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi AI akan memegang peranan penting pengembangan teknologi di masa depan.
Beberapa perusahaan teknologi raksasa dunia seperti Microsoft, Meta, Amazon dan Google fokus mengucurkan nilai investasi gila-gilaan mengembangan teknologi AI yang berguna bagi industri dan manusia.
Banyak teknologi AI yang sukses menhipnotis pasar seperti ChatGPT milik OpenAI yang sanggup melakukan pekerjaan manusia. Kasus lain, kemampuan dan kecerdasan teknologi AI sanggup mengalahkan kecerdasan manusia.
Belum lagi, pengembangan AI di masa depan akan naik ke level artificial general intelligence (AGI) yang kemampuan jauh lebih canggih dari AI sekarang.
AGI memiliki kemampuan kognitif umum seperti otak manusia. Dengan kata lain, AI dapat menangani tugas intelektual apa pun yang dapat dilakukan manusia.
Namun, mampukan teknologi AI suatu saat nanti menandingi kecerdasan otak manusia?
Paul Formosa (Pakar AI dan Filsafat Teknologi) mengatakan teknologi AI telah mencapai dan melampaui kecerdasan manusia dalam banyak tugas. AI dapat mengalahkan manusia dalam permainan strategi seperti Go, catur, StarCraft, dan diplomasi.
"AI mengungguli kami dalam banyak tolok ukur kinerja bahasa dan menulis esai anak sarjana. Sepertinya AI akan mencapai AGI atau kecerdasan tingkat manusia," ucapnya.
Hal senada dikatakan Sayedali Mirjalili (Pakar AI). Ia mengatakan AI dapat melebihi kemampuan berpikir manusia. Banyak orang percaya bahwa tugas-tugas seperti bermain game komputer, pengenalan gambar, dan pembuatan konten (antara lain) hanya dapat dilakukan oleh manusia tetapi kemajuan teknologi membuktikan sebaliknya.
"Saat ini kemajuan pesat dan adopsi algoritme AI, bersama dengan kelimpahan data dan sumber daya komputasi, telah menghasilkan tingkat kecerdasan dan otomasi yang sebelumnya tidak terbayangkan," katanya seperti dikutip The Conversation.
"Ini hanya masalah waktu. AI telah berkembang secara signifikan, tetapi belum dalam tugas-tugas yang membutuhkan intuisi, empati, dan kreativitas. Terobosan algoritma memungkinkan hal ini," ucapnya.
Dana Rezazadegan (Pakar AI dan Ilmu Data) memprediksi teknologi AI akan secerdas manusia tetapi seberapa pintar AI akan ditentukan sebagian besar oleh kemajuan dalam komputasi kuantum.