Find Us On Social Media :

KILATS akan Hadirkan GOVA F600 dan KILATS SWAP 2.0 di Indonesia

By Cakrawala, Rabu, 26 April 2023 | 10:00 WIB

Sheldon Lee (Co-founder dan Executive Director, KILATS GROUP; kedua dari kanan), Vincent Yap (Chief Executive Officer, KILATS; kanan), dan Devita Purnamasari (Perwakilan KILATS) berfoto bersama GOVA F600 sehabis menyampaikan bahwa KILATS akan hadirkan GOVA F600 dan KILATS SWAP 2.0 di Indonesia untuk menjawab aneka permasalahan sehubungan adopsi sepeda motor listrik di tanah air.

KILATS ENERGY INDONESIA (KILATS) beberapa waktu lalu di Jakarta menyampaikan akan menghadirkan dua tawaran barunya di tanah air dalam sejumlah bulan ke depan. Kedua tawaran itu adalah GOVA F600 dan KILATS SWAP 2.0. GOVA F600 merupakan sepeda motor listrik, sedangkan KILATS SWAP 2.0 adalah platform pertukaran baterai sepeda motor listrik. KILATS mengeklaim kedua tawaran barunya itu bisa menjawab aneka permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam mengadopsi sepeda motor listrik, sekaligus tentunya bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat di tanah air sehubungan sepeda motor listrik.

KILATS ENERGY INDONESIA sendiri merupakan anak perusahaan KILATS PTE LTD asal Singapura. KILATS mengeklaim bersama NIU telah menjual sepeda motor listrik NIU di Indonesia sejak awal tahun 2020 sehingga memahami pasar sepeda motor listrik di Indonesia dan mengerti berbagai permasalahan di tanah air sehubungan adopsi sepeda motor listrik. Pengetahuan tersebut diterapkannya pada GOVA F600 — merupakan motor listrik NIU, tetapi perancangannya dilakukan bersama KILATS, begitu pula dengan penghadiran KILATS SWAP 2.0 di tanah air. Harapannya tentu saja keduanya sukses di Indonesia.

Bersamaan dengan hal tersebut, KILATS juga menjadi ATPM (agen tunggal pemegang merek) GOVA di tanah air. Pasalnya, kini GOVA telah menjadi merek sendiri. GOVA yang sebelumnya merupakan bagian dari NIU, sekarang menjadi sister brand NIU.

Sepeda motor listrik GOVA F600.

“Kami sesungguhnya memulai dengan Pak Peter menjual sepeda motor listrik di bawah NIU dan PT Moove dan dari sana kami menemukan apa yang menjadi permasalahan dengan adopsi dari sepeda motor listrik. Jadi dengan itu kami mengembangkan KILATS SWAP 2.0. Sekarang, apa itu SWAP 2.0? Mengapa kami berbeda? Pertama-tama, interoperabilitas yang sebenarnya. Itu berarti, seperti yang tadi saya bilang, kami akan memiliki sebuah baterai tunggal, sebuah baterai universal, yang akan digunakan oleh beberapa merek berbeda, beberapa model berbeda,” ujar Sheldon Lee (Co-founder dan Executive Director, KILATS GROUP).

“Kami juga memiliki keahlian dalam mendesain dan mengembangkan sepeda motor listrik dan satu darinya segera membuahkan hasil, sang GOVA F600,” lanjut Sheldon Lee sembari menambahkan bisnis dari KILATS adalah keberlanjutan berhubung baterai yang ditawarkan secara bisnis bisa dimanfaatkan lebih dari sepuluh tahun dengan me-repurpose-nya.

GOVA F600

Menurut KILATS, salah satu permasalahan dalam adopsi sepeda motor listrik di Indonesia adalah perihal suku cadang. KILATS menyebutkan banyak suku cadang dari sepeda motor listrik di tanah air yang ketersediaanya terbatas dan harganya mahal. Oleh karena itu, KILATS mengeklaim GOVA F600 dirancang dengan memanfaatkan aneka suku cadang yang tersedia di Indonesia dus harga suku cadangnya akan lebih terjangkau.

Di luar suku cadang, KILATS juga menyebutkan GOVA F600 dirancang sesuai dengan perilaku pengendara sepeda motor dan kondisi jalan di Indonesia. KILATS mengeklaim GOVA F600 memiliki profil yang lebih panjang — jok lebih panjang, ground clearance yang tinggi, dan suspensi ganda sehingga bisa menjawab sejumlah kebutuhan masyarakat di tanah air. Jok yang lebih panjang contohnya karena lazimnya penggunaan secara bersama-sama dalam artian bukan dinaiki sendiri, plus memungkinkan ruang penyimpanan yang lebih besar berhubung lazim pula dipakai untuk menyimpan barang.

Tak hanya itu, KILATS pun mengedepankan motor listrik berdaya 3 kW, torsi 24 N·m, kecepatan maksimum yang dikendalikan 70 km/j, dan jarak tempuh 80 km sampai 120 km (dengan dua baterai) yang dimiliki GOVA F600. Motor listrik berdaya 3 kW misalnya membolehkan GOVA F600 bisa menghadapi medan yang menanjak secara lebih baik.

“Karena banyak sepeda motor listrik yang sekarang terlampau lambat, tenaganya tidak cukup, Anda menjemput pacar Anda dan tidak bisa naik tanjakan,” kata Vincent Yap (Chief Executive Officer, KILATS) yang turut merancang GOVA F600. “GOVA F600 ini, kami rancang khusus untuk memenuhi ekspektasi pengendara sepeda motor lokal dengan ukuran dan kenyamanannya,” tambahnya.

KILATS menegaskan pula bahwa GOVA F600 akan dirakit secara lokal. KILATS bersama mitra telah membangun fasilitas perakitan untuk GOVA F600 di Indonesia. Pengemasan baterai dan sumber suku cadang lokal termasuk kartu pengguna juga termasuk di antaranya. KILATS pun akan berupaya melokalkan komponen utamanya pada tahun 2024. Khusus kartu pengguna yang memanfaatkan NFC dan dipakai untuk menyalakan GOVA F600, nantinya akan ada opsi untuk memanfaatkan smartphone tertentu yang mendukung NFC.

KILATS SWAP 2.0

Adapun salah satu permasalahan lain yang diungkapkan KILATS perihal adopsi sepeda motor listrik di tanah air, bisa dibilang masih berhubungan dengan suku cadang, adalah umur baterai — berapa lama baterai tersebut bisa digunakan sebelum tidak bisa lagi menyimpan energi atau hanya bisa menyimpan energi dalam jumlah sedikit. KILATS mengatakan baterai sepeda motor listrik biasanya bertahan empat sampai lima tahun. Dengan KILATS SWAP 2.0, berhubung battery swap alias baterainya diganti-ganti, umur baterai menjadi masalah KILATS dan bukannya masyarakat yang menggunakan.

Salah satu stasiun penukaran baterai sepeda motor listrik yang sesuai dengan GOVA F600. Penukaran diawali dengan memindai QR code pada layar memanfaatkan aplikasi di smartphone. (inset: baterai GOVA F600)

Dengan KILATS SWAP 2.0, pengguna sepeda motor listrik yang sesuai — misalnya GOVA F600 —bisa “mengisi ulang energi” baterai dengan menganti baterai yang dimaksud di tempat-tempat penukaran yang tersedia layaknya mengisi BBM pada sepeda motor konvensional di berbagai SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum). Selain perihal umur baterai, hal ini bisa memudahkan pengguna sepeda motor listrik bersangkutan akan hal lain. Misalnya ketika menempuh jarak yang relatif jauh dan energi baterai habis atau hampir habis, pengguna itu bisa mengganti baterai saja tanpa perlu mengecas dan menunggu pengecasan selesai sehingga bisa segera melanjutkan perjalanan. Bagi yang ingin mengecas sendiri baterai tersebut, tentu tetap bisa melakukannya.

Dengan interoperabilitas antarmerek dan antarmodel, sewajarnya biaya yang diperlukan untuk menyediakan platform pertukaran baterai yang dimaksud bisa ditekan karena tidak perlu mendukung beragam baterai dan menyediakan beragam baterai. Hal ini bisa membantu perihal jumlah lokasi penukaran baterai dari KILATS SWAP 2.0. Bila nantinya lokasi penukaran baterai bersangkutan telah banyak dan luas tersedia, aneka sepeda motor listrik baru yang sesuai akan mendapatkan manfaat pula.

Ketersediaan GOVA F600 dan KILATS SWAP 2.0 di Indonesia ditargetkan pada bulan Agustus tahun 2023. Namun, lebih pastinya adalah mulai kuartal keempat tahun ini. Sementara, harganya, GOVA F600 tanpa baterai ditargetkan Rp20-an juta (kurang dari Rp25 juta) dan GOVA F600 dengan satu baterai ditargetkan sekitar Rp30 juta. Bila nantinya membeli yang tanpa baterai, pengguna bisa menyewa baterainya memanfaatkan KILATS SWAP 2.0. Harga sewa baterai 72 V 20 Ah itu sendiri belum dipastikan, tetapi ditargetkan tidak melebihi Rp10.000 per hari bila menyewa selama sebulan.