Find Us On Social Media :

Tingkatkan Produktivitas, Apa saja Fitur-fitur Layanan Cloud AWS?

By Adam Rizal, Kamis, 4 Mei 2023 | 13:30 WIB

Ilustrasi AWS (Amazon Web Services)

Amazon Web Services (AWS) baru-baru ini meluncurkan sejumlah fitur baru dalam layanan cloud mereka untuk membantu para pelanggan meningkatkan efisiensi dan keamanan operasi bisnis mereka.

Beberapa fitur baru yang diperkenalkan antara lain:

AWS Glue Elastic Views

AWS Glue Elastic Views memungkinkan pelanggan untuk menggabungkan data dari beberapa sumber yang berbeda dan menyatukannya menjadi satu tampilan yang terintegrasi. Fitur ini mempermudah proses analisis data dan membuat laporan yang lebih komprehensif.

Amazon SageMaker Edge Manager

Amazon SageMaker Edge Manager memungkinkan para pelanggan untuk mengatur dan memantau mesin pembelajaran di edge device secara mudah. Hal ini akan membantu meningkatkan performa model pembelajaran mesin pada perangkat yang terbatas seperti kamera pintar atau robot.

Amazon S3 Intelligent-Tiering

Amazon S3 Intelligent-Tiering memungkinkan pelanggan untuk secara otomatis memindahkan data ke lapisan penyimpanan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan menggunakan teknologi machine learning, fitur ini dapat mengenali pola penggunaan data dan menempatkannya pada layer yang paling tepat sehingga mengurangi biaya penyimpanan.

AWS Security Hub Automated Response and Remediation

AWS Security Hub Automated Response and Remediation memungkinkan pelanggan untuk mengelola keamanan infrastruktur mereka dengan lebih efektif. Fitur ini secara otomatis dapat mendeteksi ancaman dan memberikan rekomendasi tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Para pelanggan AWS dapat mengakses fitur baru ini melalui konsol manajemen AWS. Dengan adanya fitur baru ini, AWS semakin memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan cloud terdepan dan memberikan solusi yang inovatif untuk membantu para pelanggan mengoptimalkan operasi bisnis mereka.

Penyedia Terbesar

Amazon Web Services (AWS).

Pangsa pasar pemain cloud di Indonesia terus tumbuh seiring dengan peningkatan adopsi teknologi cloud di berbagai sektor bisnis.

Menurut laporan terbaru dari perusahaan riset pasar, IDC Indonesia, pangsa pasar pemain cloud di Indonesia mencapai 36 persen pada 2022, naik dari 27 persen pada tahun sebelumnya.

Perusahaan yang mendominasi pangsa pasar cloud di Indonesia adalah Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, Google Cloud Platform (GCP), Alibaba Cloud, dan IBM Cloud.

AWS masih memimpin pasar dengan pangsa sebesar 30%, diikuti oleh Microsoft Azure dengan pangsa pasar sebesar 25%. Sementara itu, GCP, Alibaba Cloud, dan IBM Cloud masing-masing memiliki pangsa pasar sekitar 10%.

Penetrasi cloud computing semakin tinggi di Indonesia karena banyak perusahaan yang mulai memahami manfaat teknologi ini, seperti kemampuan untuk mempercepat inovasi, mengurangi biaya, dan meningkatkan skalabilitas.

Banyak perusahaan Indonesia yang menggunakan layanan cloud untuk hosting website, menyimpan data, dan mengelola aplikasi bisnis.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pasar cloud di Indonesia, seperti kekhawatiran tentang keamanan data, kurangnya keterampilan teknis di bidang cloud, dan biaya yang cukup tinggi.

Pangsa pasar pemain cloud di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan adopsi teknologi cloud yang semakin meluas di seluruh sektor bisnis.

Hal ini dapat memberikan peluang besar bagi penyedia layanan cloud untuk meningkatkan portofolio layanan mereka dan memperluas jangkauan pasar di Indonesia.

Terus Meroket

Tren layanan cloud di Indonesia terus berkembang dengan pesat seiring dengan peningkatan adopsi teknologi cloud oleh perusahaan dan konsumen.

Menurut laporan terbaru dari perusahaan riset pasar, Gartner, pasar layanan cloud di Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 3,5 miliar pada 2025, naik dari USD 1,5 miliar pada 2020.

Tren layanan cloud yang sedang populer di Indonesia saat ini adalah cloud public, cloud private, dan hybrid cloud.

Cloud public menjadi pilihan yang populer untuk banyak perusahaan karena biaya yang lebih rendah dan fleksibilitas yang lebih besar.

Sementara itu, cloud private menjadi pilihan yang lebih aman untuk perusahaan yang membutuhkan kontrol yang lebih ketat atas data mereka.

Hybrid cloud menjadi pilihan yang populer bagi perusahaan yang ingin menggabungkan keuntungan dari kedua model cloud.

Layanan cloud yang paling banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia adalah Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS). IaaS digunakan untuk menyediakan infrastruktur IT, seperti server dan jaringan, tanpa harus membeli dan mengelola perangkat keras.

PaaS digunakan untuk membangun dan mengelola aplikasi, sedangkan SaaS digunakan untuk menyediakan aplikasi yang dapat diakses melalui internet.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh layanan cloud di Indonesia, seperti kurangnya keterampilan teknis di bidang cloud, kurangnya pemahaman tentang keamanan cloud, dan masalah regulasi.

Untuk mengatasi tantangan ini, banyak perusahaan penyedia layanan cloud telah melakukan investasi dalam pelatihan dan sertifikasi keterampilan teknis, serta meningkatkan keamanan dan kepatuhan mereka terhadap regulasi.