Bisnis di seluruh Asia Tenggara mulai beralih ke kedaulatan cloud (cloud sovereignty) untuk menghadapi dinamika peraturan perlindungan data dan privasi yang semakin kompleks, serta kebutuhan bisnis untuk bertransformasi dalam skala besar demi pertumbuhan.
Menanggapi permintaan pasar yang terus meningkat, VMware, Inc telah menggandeng 19 mitra di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ) dalam 12 bulan terakhir, termasuk di negara-negara penting seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, untuk menawarkan kapabilitas kedaulatan cloud kepada para pelanggannya.
Jumlah perusahaan yang melakukan perdagangan lintas batas di wilayah APJ terus meningkat. Seiring perusahaan terus mengembangkan bisnisnya ke banyak negara, perusahaan perlu mencermati strategi cloud mereka dan memikirkan cara mereka mengakses dan mengontrol data mereka. Hal ini terutama berlaku untuk perusahaan dalam industri yang diatur pemerintah.
Menurut survei IDC, dalam White Paper berjudul “Deploying the Right Data to the Right Cloud in Regulated Industries” pada Juni 2021, sebanyak enam puluh tiga persen responden menyatakan bahwa sangat penting untuk memiliki solusi cloud yang memberikan kontrol yurisdiksi dan otoritas penuh atas data. Hal tersebut membuktikan bahwa infrastruktur cloud yang memberikan transparansi dan visibilitas data serta mengontrol residensi data secara ketat kian dibutuhkan bisnis saat ini.
Dalam lanskap teknologi cloud yang berkembang saat ini, organisasi membutuhkan dukungan untuk menavigasi kompleksitas dari perjalanan multi-cloud. Selain itu, karena transformasi digital membawa ketergantungan yang lebih besar pada data, negara-negara di seluruh Asia juga perlu mengintensifkan upaya untuk mengembangkan strategi tata kelola data dan legislasi untuk menegakkan hukum yang berfokus pada privasi, perlindungan, dan keamanan.
Paul Simos (Vice President dan Managing Director VMware untuk Asia Tenggara dan Korea) mengatakan kedaulatan cloud bukan lagi sesuatu yang bagus untuk dimiliki; ini adalah sesuatu yang harus dimiliki. Kedaulatan cloud lahir dari konvergensi berbagai faktor - percepatan pertumbuhan inovasi teknologi, volume data yang terus meningkat, sensitivitas data, dan kebutuhan untuk menjaga integritas data.
"Membangun infrastruktur cloud yang lebih aman dan tangguh akan membuka peluang bagi bisnis yang ingin meningkatkan skala melalui multi-cloud untuk mengembangkan ekosistem data kolaboratif dan membuka aplikasi-aplikasi penting yang berbasis data, sehingga menghasilkan skala dan inovasi dengan risiko yang lebih rendah," katanya.
"Penyedia layanan VMware Sovereign Cloud memiliki posisi yang tepat untuk menavigasi ambiguitas dan wilayah yang belum dipetakan, serta memungkinkan pelanggan untuk mencapai transformasi terdepan dalam skala besar," ucapnya.
Penyedia VMware Sovereign Cloud adalah penyedia layanan cloud nasional atau regional tepercaya yang memaksimalkan nilai dari data kritikal bagi organisasi sektor swasta dan publik serta mengamankan data lebih baik dengan sistem keamanan yang telah diaudit.
Penyedia VMware Sovereign Cloud membantu bisnis memastikan kepatuhan terhadap undang- undang privasi data, dan meningkatkan kendali terhadap data melalui residensi dan kedaulatan data dengan kontrol yurisdiksi secara penuh.
Solusi SaaS VMware untuk Sovereign CloudVMware terus membangun portofolio penawaran SaaS dengan kedaulatan cloud. Para mitra VMware memberikan layanan SaaS berdaulat secara native dengan perangkat lunak VMware yang berjalan dalam pusat data cloud berdaulat mereka, yang sepenuhnya terputus dari Internet publik.
"Semua data tetap berada di dalam negeri dan hanya dalam wilayah kedaulatan tertentu, tanpa akses dari yurisdiksi asing Sistem keamanannya juga memastikan tidak ada data atau meta data yang keluar dari negara atau penyedia," pungkasnya.