Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Aman Melakukan Migrasi Data ke Layanan Public Cloud?

By Adam Rizal, Jumat, 19 Mei 2023 | 13:30 WIB

Ilustrasi Public Cloud

Dalam era digital yang terus berkembang, semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan keuntungan cloud computing untuk mempercepat inovasi, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi biaya infrastruktur IT. Dalam langkah yang signifikan ini, beralih ke cloud publik adalah pilihan yang sering diambil. Namun, migrasi data yang tidak hati-hati dapat menghadirkan risiko keamanan dan operasional yang serius. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, ahli IT telah mengungkapkan beberapa cara aman untuk beralih migrasi data ke public cloud.

Layanan Public cloud telah menjadi sorotan dalam dunia bisnis dan teknologi informasi, dan semakin banyak perusahaan yang beralih ke model ini untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data mereka. 

Pertama-tama, sebelum memulai proses migrasi, perusahaan harus melakukan audit menyeluruh terhadap infrastruktur IT dan aplikasi mereka. Audit ini akan membantu mengidentifikasi data apa yang akan dipindahkan, seberapa penting data tersebut, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan privasi dan keamanan yang berlaku.

Selanjutnya, perusahaan harus mengembangkan rencana migrasi yang terperinci. Rencana ini harus mencakup tahapan migrasi yang jelas, sumber daya yang dibutuhkan, serta langkah-langkah pemulihan yang akan diambil jika terjadi masalah. Rencana ini juga harus melibatkan tim yang terlatih dan berkualitas tinggi untuk memastikan pelaksanaan yang sukses.

Keamanan data selama migrasi adalah faktor kunci yang harus diperhatikan. Penggunaan enkripsi end-to-end yang kuat untuk melindungi data saat transit sangat penting. Selain itu, perusahaan harus memastikan bahwa penyedia cloud publik yang mereka pilih memiliki kebijakan keamanan yang ketat dan pemantauan yang terus-menerus untuk melindungi data pelanggan.

Sebelum melakukan migrasi secara penuh, perusahaan dapat memilih untuk menguji migrasi data dalam skala kecil terlebih dahulu. Ini akan membantu mengidentifikasi masalah potensial, menguji kinerja sistem, dan memastikan bahwa data dapat dipulihkan dengan sukses. Uji coba ini juga memberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian sebelum migrasi yang sebenarnya dilakukan.

Selain itu, penting juga bagi perusahaan untuk memiliki strategi pemulihan bencana yang solid. Migrasi data dapat melibatkan risiko, seperti kehilangan data atau ketidaktersediaan sistem. Dengan mempersiapkan strategi pemulihan bencana yang memadai, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif dari kemungkinan masalah yang muncul selama migrasi.

Para ahli juga menyarankan perusahaan untuk tetap memantau kinerja dan keamanan setelah migrasi selesai. Ini melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap infrastruktur cloud, melacak aktivitas yang mencurigakan, serta mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi data.

Migrasi data ke public cloud dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan, tetapi hanya jika dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan aspek keamanan. Dengan mengikuti langkah

Manfaat Public Cloud

Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan public cloud, mengapa perpindahan ke sana menjadi populer, dan berapa banyak pengguna yang memanfaatkannya? Mari kita telusuri lebih dalam.

Public cloud adalah infrastruktur teknologi informasi yang disediakan oleh penyedia layanan cloud untuk digunakan oleh organisasi dan individu melalui internet. Dalam model ini, sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan data, dan aplikasi disediakan secara virtual dan dapat diakses secara fleksibel oleh pengguna melalui jaringan.

Salah satu keunggulan utama dari public cloud adalah skalabilitasnya yang tinggi. Pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan kapasitas dan sumber daya yang mereka butuhkan, baik itu peningkatan atau pengurangan, sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu menginvestasikan banyak waktu dan biaya dalam pengadaan, pengaturan, dan pemeliharaan infrastruktur fisik.

Selain itu, public cloud juga menawarkan ketersediaan dan keandalan yang tinggi. Penyedia layanan cloud mengelola dan memonitor infrastruktur mereka secara intensif, dengan menjaga performa dan menghadirkan layanan yang hampir tanpa gangguan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi dan mengakses data mereka dengan kecepatan tinggi dan dengan sedikit atau tanpa adanya downtime.

Alasan beralih ke public cloud sangat beragam. Salah satunya adalah biaya yang lebih rendah. Dengan menggunakan public cloud, perusahaan dapat menghindari biaya modal awal yang besar yang terkait dengan membangun infrastruktur sendiri. Mereka hanya perlu membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan, menjadikannya model yang lebih hemat biaya, terutama bagi organisasi yang berskala kecil dan menengah.

Selain itu, public cloud juga menawarkan fleksibilitas yang besar. Pengguna dapat dengan mudah memperluas atau mengurangi kapasitas sumber daya sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Ini memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan permintaan atau pertumbuhan dengan cepat dan efisien, tanpa harus menghadapi pembelian atau pengadaan infrastruktur baru.

Pertumbuhan pengguna public cloud telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan terbaru, jumlah pengguna public cloud telah mencapai angka yang mengesankan. Pada tahun 2022, diperkirakan ada lebih dari 85% perusahaan yang menggunakan setidaknya satu layanan cloud publik, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.

Dalam tinjauan yang lebih luas, perpindahan ke public cloud bukanlah tren sementara, tetapi merupakan pergeseran yang terus berkembang dalam cara organisasi memanfaatkan teknologi informasi.