Apple resmi melarang karyawannya menggunakan layanan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif seperti chatbot AI ChatGPT dan layanan AI eksternal lainnya, seperti GitHub Copilot yang bisa menulis kode software secara otomatis, karena Apple sedang mengembangkan large language model-nya sendiri.
Apple selalu menjunjung tinggi privasi dan keamanan data penggunanya serta mempertahankan kekuatan ekosistemnya. Apple tidak ingin data penggunanya bocor ke pihak tiga termasuk ke perusahaan chatbot lainnya seperti OpenAI selaku pengembang ChatGPT.
Sebelumnya, Samsung juga melarang karyawannya mengakses ChatGPT setelah tiga karyawan tidak sengaja membagikan rahasia perusahaan ke chatbot itu. Belum diketahui bagaimana Apple akan membatasi penggunaan layanan generative AI. Saat ini belum banyak informasi yang diketahui tentang proyek LLM Apple. Tapi raksasa teknologi ini sudah mencaplok sejumlah startup AI dalam beberapa tahun terakhir.
Teknologi generatif AI seperti ChatGPT mengandalkan large language model yang menggunakan data dan percakapan dengan pengguna sebagai bahan latihan. Syarat dan ketentuan ChatGPT bahkan mengatakan bahwa percakapan pengguna bisa ditinjau oleh pelatih AI-nya untuk meningkatkan sistem seperti dikutip Engadget.
Langsung Dipecat
Ilustrasi Samsung
Samsung resmi melarang karyawannya menggunakan chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan seperti ChatGPT. Jika ada karyawan yang nekat, maka Samsung akan memecat karyawan yang melanggar.
"Kami meminta Anda mematuhi pedoman keamanan kami. Bagi yang melanggar, kami akan langsung PHK," tulis Samsung dalam memo internal mereka seperti dikutip Mashable
Sebelumnya, ada tiga karyawan Samsung dari divisi semikonduktor yang tidak sengaja membocorkan informasi rahasia perusahaan ke ChatGPT. Divisi itu memang mengizinkan para insinyur menggunakan ChatGPT untuk mengecek kode sumber.
Sayangnya, ketiga karyawan itu membocorkan kode sumber rahasia ke kolom obrolan (chat) ChatGPT untuk menguji kesalahan. Samsung khawatir data yang telah tersebar ke ChatGPT bakal disimpan dalam server eksternal dan akan sangat sulit dihapus dan dikembalikan.
Samsung juga melakukan survei bulan lalu dan sebanyak 65 persen responden meyakini perangkat AI memiliki risiko keamanan.
"Ketertarikan terhadap platform AI generatif seperti ChatGPT telah tumbuh baik secara internal maupun eksternal," tulis Samsung kepada stafnya.