Find Us On Social Media :

Ini Cara-cara Google Mengembangkan AI yang Bertanggung Jawab

By Liana Threestayanti, Senin, 22 Mei 2023 | 18:30 WIB

Tak hanya mendatangkan manfaat, teknologi AI dan pemanfaatannya di berbagai bidang juga memantik kekhawatiran. Menjawab tantangan tersebut, Google menerapkan pendekatan “bold & responsible” dalam memacu inovasi di bidang AI.

Dalam mengembangkan teknologi dan pemanfaatan AI, Google menggunakan tujuh prinsip yang sudah ditetapkan sejak tahun 2018, di antaranya bermanfaat secara sosial; menghindari menciptakan atau memperkuat bias yang tidak adil (unfair bias); dibuat dan diuji keamanannya; dan menjunjung tinggi standar keunggulan ilmiah.

Apa saja langkah-langkah yang sudah disiapkan Google untuk menyajikan AI yang bertanggung jawab bagi para penggunanya? 

Tool Evaluasi AI

Generative AI semakin memudahkan kita menciptakan konten. Namun kemudahan itu juga mengundang pertanyaan tentang kepercayaan. “Inilah alasan mengapa kami mengembangkan dan menyediakan tool untuk mengevaluasi informasi online,misalnya gambar,” ujar James. 

Google akan menyediakan dua cara untuk mengevaluasi gambar atau foto. Cara pertama adalah melalui tool “About this image” di Google Search. Menggunakan tool tersebut, pengguna dapat  informasi seperti, kapan dan di mana foto/gambar yang sama pertama muncul, di mana lagi gambar atau foto tersebut ditampilkan online. Dengan semua informasi tersebut, pengguna mendapatkan konteks yang memadai untuk menentukan apakah gambar/foto tersebut andal. 

Tool yang sama juga akan disematkan Google pada Google Lens atau website-website yang dibuka melalui Chrome. 

Selain itu, seiring dirilisnya kemampuan generative image, Google akan memastikan bahwa setiap file asli gambar dibuat oleh AI dilengkapi metadata dan markup sehingga pengguna dapat mengidentifikasinya ketika menjumpai gambar yang sama di platform selain Google. Tidak hanya Google, para kreator dan publisher juga dapat menambahkan metadata pada karya-karyanya yang akan ditandai dengan label “AI-generated”.

Atasi Risiko Misinformasi

Misinformasi, menurut James Manyika, adalah persoalan yang kerap ditudingkan kepada teknologi artificial intelligence. Untuk menjawab tantangan ini, Google akan mengintegrasikan inovasi terbaru di bidang watermarking pada model-model generative AI-nya.

James mencontohkan Universal Translator, sebuah layanan sulih suara video berbasis AI yang masih berupa eksperimen. Layanan yang digunakan di Arizona State University ini menggunakan model AI terbaru untuk menerjemahkan suara pembicara sekaligus mencocokkan gerakan bibir mereka. 

“Anda dapat melihat bagaimana ini bisa sangat bermanfaat, tetapi beberapa teknologi dasar yang sama dapat disalahgunakan oleh aktor jahat untuk membuat deep fake. Jadi kami membangun layanan ini dengan pengamanan (guardrail) untuk membantu mencegah penyalahgunaan dan membuatnya hanya dapat diakses oleh mitra resmi,” jelasnya. 

Adversarial Testing Skala Besar