Microsoft menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam Microsoft Store.
Teknologi AI akan membuat ringkasan ulasan untuk menyederhanakan proses penelitian dan pemilihan aplikasi.
Kehadiran teknologi AI itu akan memberikan pengguna rangkuman tentang ulasan aplikasi dan menghilangkan kebutuhan untuk menyaring feedback yang luas.
Microsoft ingin mempercepat dan merampingkan proses penelitian aplikasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Microsoft juga memperkenalkan AI Hub yang memamerkan aplikasi AI yang dikembangkan oleh komunitas Microsoft dan pengembang eksternal seperti Luminar Neo, Descript, Podcastle, Kickresume, Play.ht, Copy.ai, dan Tripnotes adalah beberapa aplikasi unggulan di AI Hub.
Microsoft juga memperkenalkan Partner Center yang memberdayakan pengembang untuk memamerkan aplikasi mereka dengan lebih baik kepada pengguna.
Berkat AI, Microsoft Store memiliki kemampuan besar untuk menemukan aplikasi, memanfaatkan metadata pengembang dan sinyal relevan lainnya.
Selain itu, pengguna juga akan memiliki opsi untuk menetapkan beberapa kategori ke setiap aplikasi, memberi pengembang alat yang berharga untuk menjangkau basis pelanggan yang lebih luas.
Diprediksi Bangkrut
Ilustrasi AI (Artificial Intelligence).
Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan cukup masif dalam beberapa tahun terakhir, menyusul setiap perusahaan raksasa teknologi menjadi AI sebagai fokus utama pengembangan bisnis.
Apalagi didorong oleh kesuksesan chatbot AI ChatGPT yang mendapatkan respon positif dari semua pihak.
Pendiri dan Mantan CEO Microsoft Bill Gates memprediksi teknologi AI akan membunuh bisnis Amazon dan Google di masa depan.
Gates melihat perusahaan teknologi AI akan membuat asisten digital pribadi super canggih yang bisa melakukan tugas tertentu untuk penggunanya. Saking canggihnya, teknologi asisten digital pribadi ini diprediksi akan mengubah perilaku pengguna.
"Siapapun yang memiliki agen pribadi, kalian tidak akan pernah ke situs pencarian lagi, kalian tidak akan pernah ke situs produktivitas lagi, kalian tidak akan ke Amazon lagi," kata Gates seperti dikutip CNBC.
Gates mengatakan teknologi AI di masa depan akan memahami kebutuhan dan kebiasaan penggunanya, serta membantu pengguna membaca ketika tidak punya waktu. Ada kemungkinan 50-50 persaingan di bidang AI ini akan dimenangkan oleh startup atau perusahaan teknologi yang sudah raksasa.
"Saya akan kecewa jika Microsoft tidak menang. Tapi saya terkesan dengan beberapa startup, termasuk Inflection," ujar Gates sambil merujuk pada Inflection.AI, startup yang didirikan oleh mantan eksekutif DeepMind Mustafa Suleyman.
Gates menambahkan teknologi agen pribadi yang canggih ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama sampai bisa siap digunakan. Sampai teknologi itu siap, perusahaan masih akan mengandalkan teknologi AI generatif seperti ChatGPT.
Teknologi AI generatif akan mempengaruhi pekerja kantoran karena robot humanoid di masa depan jauh lebih murah dibandingkan pekerja manusia akan sangat berdampak pada pekerja kerah biru yang melakukan kerja manual.
"Saat kita menciptakan robot ini, kita hanya harus memastikan mereka tidak kena Alzheimer," gurau Gates.