ChatGPT tak hanya mengundang keingintahuan tapi juga kekhawatiran banyak pihak. Apa saja kekhawatiran pengguna terhadap chatbot AI ini? Ini hasil survei Statista khususnya terhadap pengguna di kawasan Asia Tenggara.
Pada bulan Februari 2023, Statista menggelar survei mengenai ChatGPT di kawasan Asia Tenggara, khususnya di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand).
Temuan survei ini cukup menarik. Ternyata sebanyak 53% responden tidak hanya prihatin dengan potensi misinformasi dari ChatGPT. Dalam persentase yang sama, mereka juga menyuarakan kekhawatiran akan hilangnya kemampuan berpikir kritis akibat penggunaan chatbot AI ini.
Selain itu, seperti yang dikhawatirkan banyak pihak, responden di Asia Tenggara pun akan mengutarakan keprihatinannya mengenai kemugkinan ChatGPT mengumpulkan data pribadi tanpa persetujuan atau sepengetahuan pelanggan.
Apa saja kekhawatiran yang menghinggapi para responden di Asia Tenggara terkait pemanfaatan chatbot AI seperti ChatGPT?
Karakteristik | Persentase responden |
ChatGPT bisa memberikan informasi yang salah (misinformasi) yang dibuat oleh mesin dan tidak sepenuhnya akurat. | 53% |
Orang bisa menjadi ketergantungan pada informasi instan yang diberikan ChatGPT dan sehingga kehilangan kemampuan berpikir kritis atau bebas. | 53% |
ChatGPT mungkin mengumpulkan dan menggunakan data pribadi tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna | 49% |
ChatGPT berpotensi diretas atau digunakan untuk tujuan-tujuan jahat. | 49% |
ChatGPT dapat menyebarkan informasi yang salah jika tidak dilatih dengan data yang akurat dan andal. | 43% |
Isu-isu etika seperti isu terkait privasi data dan kekayaan intelektual (intellectual property). | 42% |
ChatGPT dapat mengotomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, sehingga dapat berujung pada hilangnya pekerjaan manusia. | 41% |
Kurangnya akuntabilitas atas tindakan dan keputusan yang dibuat oleh ChatGPT. | 38% |
ChatGPT dapat melanggengkan bias sosial dalam tanggapannya* | 35% |
Lainnya | 6% |
Tidak satu pun jawaban di atas | 2% |
Sumber: Statista
Survei yang dilakukan secara daring/online ini diikuti oleh 4000 responden dari empat negara (Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand). Tiap negara diwakili oleh 1000 responden.