Find Us On Social Media :

Tingkat Kesadaran Penggunaan Data Orang Indonesia Tertinggi di APAC

By Liana Threestayanti, Jumat, 9 Juni 2023 | 09:55 WIB

Di antara warga Asia Pasifik, masyarakat Indonesia memiliki tingkat kesadaran tertinggi terkait penggunaan data konsumen oleh brand, menurut studi terbaru Twilio. (Ilustrasi data privacy)

Dibandingkan negara-negara lain di Asia Pasifik, konsumen di Indonesia lebih menghargai transparansi. Sebanyak 67% responden di Indonesia mengaku mempercayai brand yang jujur dan transparan mengenai kebijakan yang mereka terapkan.

Tanpa Cookie, Sebuah Perkembangan Luar Biasa

Dengan kurang dari dua tahun waktu tersisa sebelum penggunaan cookie resmi dihentikan, konsumen saat ini memiliki tingkat ekspektasi yang lebih tinggi untuk privasi data, berkat meningkatnya kesadaran tentang berbagai risiko terkait pengumpulan dan penyimpanan data pihak ketiga.

Meskipun 84% konsumen di Indonesia percaya bahwa iklan bertarget (targeted advertising) melalui penggunaan cookie dapat menyebabkan masalah privasi data, secara umum mereka mengakui bahwa berbagi data pihak ketiga berguna untuk mengkustomisasi pengalaman konsumen. 

Dibandingkan negara-negara lain di Asia Pasifik, konsumen di Indonesia paling tidak keberatan menerima email dari suatu brand setelah mereka mengizinkan penggunaan semua jenis cookie di situs web (52%). 

Konsumen di Indonesia juga memiliki tingkat kesadaran yang cukup tinggi mengenai wacana pengakhiran cookie, di mana 69% mengetahui adanya rencana Google untuk menghapus penggunaan cookie pihak ketiga pada peramban Chrome di tahun 2024. 

Selain itu, 50% konsumen di Indonesia menganggap pembatasan penggunaan data pihak ketiga adalah suatu perkembangan luar biasa karena bagi mereka privasi data pribadi adalah prioritas utama. Persentase tersebut, menurut Twilio, lebih tinggi dari negara mana pun di Asia Pasifik.

Terkait berbagi data, melampaui negara Asia Pasifik lainnya, 87% konsumen di Indonesia merasa nyaman terlibat dengan brand yang memperoleh data secara langsung dari mereka, alih-alih melalui pihak ketiga. Studi Twilio juga menemukan konsumen lebih mungkin berbagi informasi jika tersedia insentif dari brand. Imbalan berupa uang, kupon potongan harga, dan poin loyalty adalah bentuk insentif yang paling efektif di Indonesia.

“Dewasa ini, konsumen mengharapkan brand akan melindungi data mereka dan bersikap terbuka mengenai bagaimana data tersebut digunakan. Skeptisisme terhadap data pihak ketiga, bersama dengan adanya kerelaan untuk berbagi data dengan brand terpercaya, telah mendorong terciptanya berbagai peluang baru dan membuka jalan menuju sebuah ekosistem berbagi data yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia maupun di seluruh kawasan Asia Pasifik,” Nicholas Kontopoulos, Vice President of Marketing, Asia Pacific & Japan, Twilio memberikan kesimpulan.