Find Us On Social Media :

Prosesor Intel Xeon Scalable 4th Gen Jawab Tantangan Workload Era AI

By Liana Threestayanti, Jumat, 23 Juni 2023 | 19:00 WIB

Intel merilis prosesor Intel Xeon Scalable 4th Gen di Indonesia. CPU kelas data center ini mengakomodasi workload modern seperti AI. (ket. foto: Dino Strkljevic, Client Business Lead, Intel - Southeast Asia and ANZ, Simon Chan, Managing Director,

Intel secara resmi merilis lini produk Intel Xeon 4th Gen Scalable Processor (codename : Sapphire Rapids) dan juga Intel Xeon MAX CPU Series (codename : Sapphire Rapids HBM) di Indonesia. Lini produk CPU kelas Server/Data Center ini dirancang untuk  mengakomodasi workload modern, seperti artificial intelligence (AI) dan 5G.

Saat kita menikmati buah kecerdasan tool AI, seperti ChatGPT, perusahaan dan organisasi yang mengoperasikan kecerdasan buatan harus menghadapi tantangan baru di pusat datanya. 

Data center saat ini harus dapat mendukung berbagai macam workload dengan requirement yang berbeda, termasuk AI, high power computing (HPC), storage, jaringan, 5G, dan sebagainya. Pusat data harus mampu mengakomodasi aneka kebutuhan aplikasi yang berbeda. 

Di sisi lain, pusat data juga dituntut untuk mampu menghadirkan kemampuan komputasi berkinerja tinggi dengan konsumsi data dan efisiensi yang optimal. Apa lagi di tengah maraknya upaya-upaya mendukung keberlanjutan (sustainability). Dan menyeimbangkan kebutuhan daya dan pemrosesan dengan konsumsi energi menjadi tantangan yang terus menerus harus diselesaikan perusahaan di data center-nya..

Ayush Batra, Regional Director of Technology Enablement, Southeast Asia & ANZ, Intel Corporation, juga mengaminkan tren tersebut. Khususnya di Asia Pasifik, Ayush melihat berbagai perubahan di data center, antara lain perubahan workload atau beban kerja.

Dalam kesempatan wawancara eksklusif dengan InfoKomputer, Ayush menjelaskan bahwa AI adalah salah satu workload paling menonjol yang dijalankan perusahaan saat ini. “Perusahaan saat ini secara aktif mengeksplorasi cara terbaik menggunakan dan mengadopsi AI untuk beberapa use case, termasuk bagaimana AI generatif bisa sejalan dengan kebutuhan spesifik mereka,” ujarnya.

Organisasi dan perusahaan juga ingin memastikan data-data internal maupun data pelanggan selalu terproteksi dengan baik, terutama mengingat aturan-aturan baru mengenai data juga mulai diberlakukan oleh pemerintahan di kawasan ini. Oleh karena itu, data center tidak hanya harus berurusan dengan teknologi baru tapi juga hal-hal lain seperti keamanan, analitik data, dan sebagainya. 

Terapkan Pendekatan Workload-Driven

Menjawab tantangan-tantangan tersebut, Intel menerapkan pendekatan yang memerhatikan workload (workload-driven) pada jajaran produk Intel 4th Gen Xeon Scalable Processors. 

“Pendekatan ini sebenarnya bukan pendekatan baru dari Intel tapi kami sekarang mempraktikkan apa-apa yang telah kami lakukan dengan para pelanggan kami dalam beberapa tahun terakhir ini,” kata Ayush seraya menjelaskan bahwa prosesor  Intel Xeon Scalable 4th Gen secara khusus didesain untuk mampu menangani dan memenuhi persyaratan-persyaratan untuk menjalankan workload spesifik, seperti AI, HPC, storage, 5G, dan lain-lain. Hal itu dapat dicapai berkat kehadiran akselerator yang memang dirancang untuk beban-beban kerja spesifik. 

Pada prosesor Intel Xeon Scalable 4th Gen, akselerator-akselerator ini langsung ditanam (built-in) pada SoC atau chipset dari prosesor. Ayush menekankan, desain ini menjadikan prosesor yang menggunakan arsitektur CPU Core Golden Cove ini sebagai satu-satunya prosesor x86 yang dibekali akselerator untuk pekerjaan spesifik dan memiliki akselerator terintegrasi paling banyak pada CPU.

Adapun jenis akselerator yang tersedia adalah Intel Advanced Matrix Extrensions (AMX), Intel In-memory Analytics Accelerator (IAA), Intel Data Streaming Accelerator (DSA), Intel QuickAssist Technology (QAT), dan Intel Dynamic Load Balancer (DLB).