UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan salah satu roda penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pada tahun 2022, kontribusi UMKM terhadap PDB negara telah mencapai angka menakjubkan di 60,5%.
Sayangnya, masih ada berbagai tantangan yang menahan kemajuan bisnis UMKM, seperti kendala akan pemanfaatan teknologi digital.
Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menunjukkan bahwa baru sekitar 21 juta dari total 64 juta UMKM di Indonesia yang telah memberdayakan teknologi digital dalam bisnis mereka.
Artinya, UMKM yang sudah go digital baru mencapai 32% dari seluruh UMKM yang ada di tanah air.
Berangkat dari keresahan ini, iSeller, salah satu anggota Microsoft Entrepreneurship for Positive Impact, berupaya membukakan akses teknologi yang lebih luas kepada UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka secara mudah dan cepat melalui layanan platform omnichannel berbasis Microsoft Azure.
Uniknya, upaya ini iSeller lakukan sembari mengedepankan sinergi antara pertumbuhan bisnis dan peningkatan kualitas lingkungan.
“Pengalaman di lapangan memperlihatkan bahwa salah satu kendala terbesar UMKM adalah keterbatasan sumber daya manusia. Mereka memiliki banyak channel, tetapi tidak punya cukup orang untuk mengelolanya. Melalui layanan iSeller yang didukung infrastruktur Azure, UMKM dapat menghubungkan semua channel mereka–mulai dari online marketplace, media sosial, hingga online store–dalam satu platform tunggal, sesuai skala yang mereka butuhkan,” ujar Jimmy Petrus, CEO & Founder iSeller.
“Mereka juga dapat memproses transaksi secara cepat, aman, dan sistematis melalui solusi Point of Sales yang melayani semua jenis bisnis. Berdasarkan riset yang kami lakukan, rata-rata mitra UMKM kami berhasil mengalami peningkatan penjualan 163% sejak meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui platform iSeller,” sambung Jimmy.
Salah satu bentuk realisasi platform ini dapat ditemukan pada Lakoo, sebuah aplikasi mobile gratis dengan UI/UX ramah pengguna dari iSeller, yang dapat bertindak sebagai entry point UMKM untuk go digital.
Di sini, UMKM dituntun dalam langkah-langkah awal memanfaatkan teknologi digital. Mulai dari membuat website dengan cepat, mentransformasi sistem pembukuan manual dengan menggunakan kasir digital, hingga memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran elektronik.
Didukung oleh sistem keamanan Azure yang memiliki lebih dari 100 sertifikasi keamanan berstandar internasional, transaksi bulanan ratusan ribu UMKM pengguna iSeller yang mencapai ratusan juta rupiah pun senantiasa terjaga keamanannya.
“Milestone berikutnya adalah mengoptimalkan teknologi generative AI untuk meningkatkan produktivitas rekan-rekan UMKM. Saat ini, kami tengah mengembangkan fitur chatbot analytics berbasis Azure OpenAI Service yang ke depannya dapat diakses di dashboard para UMKM. Melalui chatbot ini, mitra UMKM dapat memiliki copilot yang membantu mereka menganalisis data penjualan; seperti produk yang paling laris berdasarkan lokasi penjualan, segmen pasar yang paling menyukai suatu produk, dan lain sebagainya,” papar Jimmy.
"Tidak hanya itu, mereka juga akan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk membuatkan deskripsi produk secara mudah dan cepat, seraya meningkatkan layanan pelanggan mereka. Kami berharap inovasi yang tengah kami lakukan dapat membantu UMKM untuk mengakselerasi pengembangan bisnis mereka,” tambah Jimmy.
Sinergi Ekonomi Digital dengan Lingkungan
Tidak hanya mendorong akselerasi ekonomi digital UMKM, iSeller juga berupaya menggerakkan dukungan terhadap kualitas lingkungan di ekosistem UMKM yang bekerja sama dengan iSeller.
Jimmy menuturkan, “Salah satu strategi transformasi ekonomi yang pemerintah tetapkan untuk menghadapi isu perubahan iklim adalah dengan mempraktikkan ekonomi hijau. Ini merupakan model pembangunan yang mendorong sinergi antara pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan. Guna berpartisipasi dalam penerapan ekonomi hijau tersebut, kami memilih menggunakan infrastruktur teknologi ramah lingkungan, seperti Azure yang telah 100 persen netral karbon sejak 2012. Penggunaan Azure memungkinkan kami untuk meningkatkan efisiensi energi iSeller dan mitra-mitra UMKM; mendorong penguatan ekosistem nasional yang mengambil bagian dalam realisasi target net zero emissions 2060 Indonesia.”
Menurut Laporan Indeks Ekonomi Hijau, upaya transisi menuju ekonomi hijau dapat mendorong rata-rata pertumbuhan PDB di angka 6,1-6,5% per tahun hingga 2050, menyelamatkan 87 sampai dengan 96 ton emisi gas rumah kaca pada rentang 2021-2060, serta menurunkan intensitas emisi sebesar 68% di 2045.
Itulah sebabnya, kolaborasi dalam menjalankan ekonomi hijau menjadi sangat kritikal.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi kami dapat mendukung iSeller dan ratusan ribu UMKM dari 24 provinsi di Indonesia untuk mencapai lebih banyak dengan teknologi cloud dan AI Microsoft. Ini merupakan sebuah kolaborasi yang baik menuju pembangunan ekonomi digital dan ekonomi hijau yang inklusif bagi semua,” ujar Fiki Setiyono, Azure Business Group Lead Microsoft Indonesia.
Baca Juga: Microsoft Uji Coba Windows Copilot Berbasis AI, Ini Cara Pakainya