Find Us On Social Media :

Tool AI Terbaru Bisa Bantu Mengobati Tumor Otak Lebih Cepat dan Akurat

By Rafki Fachrizal, Senin, 10 Juli 2023 | 17:30 WIB

Sebuah tool Artficial Intelligence/AI (alat kecerdasan buatan) baru dapat membantu para ahli bedah saraf untuk mengobati tumor otak, menurut sebuah penelitian yang dirilis baru-baru ini oleh Harvard Medical School.

Para peneliti ilmu saraf selama beberapa dekade telah berjuang untuk memahami glioma, istilah umum untuk tumor yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang yang paling sering terjadi pada pasien kanker.

"Jenis glioma yang berbeda memerlukan jenis operasi yang berbeda pula." kata Kun-Hsing Yu, seorang profesor di Harvard Medical School yang membantu penulis penelitian ini.

Untuk mengangkat glioma dengan aman tanpa merusak jaringan otak di sekitarnya, dokter bedah saraf memerlukan banyak informasi yang sering kali tidak dapat diperoleh sampai pasien berada di meja operasi.

"Saat mengoperasi pasien kanker otak, dokter mengirimkan sepotong sampel ke laboratorium patologi untuk mendapatkan umpan balik langsung secara real-time," kata Yu. "Seorang ahli patologi dapat membantu memberi tahu mereka apakah mereka memotong jaringan yang benar, atau jenis kanker spesifik apa yang diderita pasien."

Di fasilitas medis yang canggih, Yu mengatakan bahwa ahli patologi biasanya menyelesaikan analisis sampel jaringan otak dalam waktu 10 hingga 15 menit. Pekerjaan itu terjadi ketika tengkorak pasien terbuka di atas meja bedah.

"Proses ini tidak bebas dari kesalahan," katanya, menjelaskan bahwa para ahli patologi harus meninggalkan segala sesuatu untuk memprioritaskan sampel dari operasi aktif. "Orang-orang berada di bawah tekanan, dan kualitas slide terkadang tidak bagus, jadi terkadang kami akan mengalami kesalahan diagnosis yang timbul dari proses yang cepat ini."

Yu dan timnya menemukan bahwa teknologi machine learning (pembelajaran mesin) - cabang dari AI di mana teknologi mempelajari pola tanpa instruksi eksplisit dari seorang programmer - dapat membantu membuat analisis glioma menjadi lebih cepat dan akurat. Teknologi ini akan mengurangi waktu yang dihabiskan pasien di ruang operasi.

Dr Dan Cahill, seorang ahli bedah saraf di Rumah Sakit Umum Massachusetts, mengatakan bahwa keakuratan tool AI yang baru ini "mengesankan, tentu saja jauh lebih baik daripada" teknik tradisional dalam menganalisis susunan molekul glioma.

Cahill mengatakan "Jenis operasi yang optimal berbeda untuk setiap pasien, dan secara signifikan dipengaruhi oleh sub-tipe glioma".

Machine learning juga dapat menginformasikan bagaimana dokter seperti Cahill memanfaatkan terobosan lain dalam pengobatan kanker otak.

Salah satu metode yang paling dapat diandalkan untuk mengobati glioma agresif adalah dengan memasukkan obat pembunuh tumor secara langsung ke dalam otak selama pembedahan.

Yu dan rekan penulis penelitian ini percaya bahwa teknologi mereka dapat membantu menentukan invasi tumor tertentu di ruang operasi, sehingga membantu dokter dengan cepat dan percaya diri memutuskan untuk menyuntikkan obat.