Find Us On Social Media :

Inilah Dua Cyber Security Risk Generative AI Menurut Menlo Security

By Cakrawala Gintings, Selasa, 11 Juli 2023 | 19:00 WIB

Poornima DeBolle (EVP, Chief Product Officer, dan Co-founder, Menlo Security; kanan) dan Stephanie Boo (SVP - International Sales, APAC & EMEA, Menlo Security) berfoto bersama setelah berbincang-bincang dengan para jurnalis tanah air perihal cyber security risk dari generative AI minggu lalu di Jakarta.

“Bagaimana kalian yang sudah belajar berenang menghilangkan pengetahuan berenang tersebut? Bagaimana kalian yang sudah belajar berjalan menghilangkan pengetahuan berjalan tersebut? Bukan, bukan seperti besok kalian bisa menghilangkan pengetahuan cara bangun pagi, cara pergi ke toilet kan, hal-hal seperti itu,” jelas Stephanie Boo (SVP - International Sales, APAC & EMEA, Menlo Security).

“Dan itu tepatnya yang membuat AI bertenaga, karena ia seharusnya berpikir juga seperti seorang, seorang manusia, Anda tahu, dalam, dalam asumsi sebelumnya, dan ketika informasi benar-benar pergi ke dalam mesin AI, ia, Anda tahu, mencerna seperti halnya yang Anda akan lakukan dengan berbagai informasi lain, yang sungguh-sungguh mustahil sejauh ini untuk benar-benar bisa menghilangkan pengetahuan yang telah dipelajari atau semacam mencabut atau menghilangkan informasi dari mesin AI,” papar Stephanie Boo lagi.

Sementara, untuk risiko phishing adalah sedikit berbeda. Di sini, para cybercriminal alias penjahat siberlah yang memanfaatkan generative AI. Mereka menggunakannya untuk melakukan phishing yang lebih baik. Mereka misalnya bisa menggunakan generative AI dalam membuat surat dengan kandungan yang lebih baik untuk dipakai mengelabui calon korbannya. Surat dengan kandungan lebih baik sewajarnya akan lebih besar kemungkinannya untuk dipercaya.

E-mail phishing selama ini tak jarang mengandung kalimat dengan ejaan dan tata bahasa yang memiliki banyak kesalahan. Walau sebagian pihak mengatakan hal itu disengaja untuk mengelabui cyber security yang dipakai, Menlo Security menilai para cybercriminal bisa memanfaatkan generative AI dan membuat e-mail untuk phishing dengan ejaan serta tata bahasa yang bagus sehingga berpeluang lebih besar mengelabui karyawan yang menjadi calon korbannya.

Meningkatkan Kesadaran dan Menggunakan DLP

Seperti cyber security risk lainnya, salah satu cara untuk menekan kedua cyber security risk yang telah disebutkan adalah meningkatkan kesadaran karyawan. Karyawan misalnya bisa diberikan edukasi maupun pelatihan agar tidak memberikan data yang bersifat rahasia dan tidak boleh dibagikan ke pihak lain ke generative AI yang digunakan. Begitu pula dengan cara-cara untuk memastikan kesahihan suatu e-mail.

Tentunya kedua cyber security risk ini juga berlaku bagi pengguna pribadi. Pengguna pribadi juga bisa membagikan data rahasia yang seharusnya tidak dibagikan ke pihak lain ke generative AI. Begitu pula halnya dengan terkena phishing. Seperti karyawan, pengguna pribadi pun bisa meningkatkan kesadaran akan kedua cyber security risk tersebut untuk menekannya.

Selain itu, organisasi juga sebaiknya menggunakan DLP. DLP merupakan suatu produk cyber security yang bisa mencegah data sensitif alias data rahasia organisasi untuk dibagikan ke luar dari organisasi. Menlo Security menyebutkan DLP terletak antara pengguna — dalam hal ini karyawan — dan internet. DLP menginspeksi data dari karyawan suatu organisasi yang dikirimkan karyawan bersangkutan ke internet. DLP yang ditawarkan oleh Menlo Security adalah berupa SaaS (software as a service).

Menlo Security memastikan pula bahwa DLP yang ditawarkannya bisa menginspeksi seluruh data dari karyawan ke internet yang dimaksud, termasuk yang dienkripsi, berhubung memanfaatakan pendekatan yang berbasiskan isolasi. Dengan DLP dari Menlo Security, andai ada karyawan yang melanggar kebijakan organisasi dengan membagikan data organisasi yang bersifat rahasia ke internet, misalnya ke ChatGPT, pergerakan data yang dimaksud akan dihentikan sehingga tidak akan terjadi data leak.

Hal serupa juga berlaku bila karyawan itu berhasil dikelabui oleh phishing untuk membagikan data rahasia organisasi ke cybercriminal via internet. Bersama produk cyber security Menlo Security lainnya, Menlo Security pun menegaskan dapat menekan risiko phishing berhasil mencapai/mengelabui karyawan.