Google telah meluncurkan chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Bard pada Mei 2023 untuk menantang hegemoni ChatGPT di pasar Chatbot AI. Meski kesan pertama Bard tidak memuaskan publik, Google terus meningkatkan kemampuan chatbot AI Bard supaya makin pintar dan manusiawi.
Dibalik pengembangan kecerdasan Bard itu menyisakan sedikit kisah pilu para pelatihnya. Para pelatih Bard mengungkapkan tuntutan kerja yang diberikan Google sangat berat dan instruksi pekerjaannya berbelit-belit. Hal itu membuat banyak pelatih Bard yang statusnya kontrak itu stres dan tidak nyaman dalam bekerja. Padahal, salah seorang pelatih Bard itu mengakui kemampuan Google Bard masih belum akurat dan belum bisa memberikan kontribusi lebih kepada manusia.
Bahkan, salah satu pelatih Bard mengatakan mereka mendapatkan bayaran yang murah untuk melatih chatbot AI Bard yang seharusnya mendapatkan gaji tinggi.
"Kami takut, stres, dibayar murah, tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi," kata salah satu karyawan melalui dokumen yang diterima Bloomberg
Belum lagi, para pelatih Bard itu harusmengaudit jawaban dalam waktu tiga menit. Padahal, mereka dikontrak sebagai "penilai" yang bertugas menentukan relevansi hingga keaslian jawaban Bard, sesuai dengan pedoman berisi enam poin dari Google.Para pelatih Bard itu juga harus memastikan jawaban Bard tidak mengandung unsur yang menyinggung atau berbahaya.
Belum lagi, para pelatih Bard harus mampu memberikan dosis yang tepat bagi pengguna yang menanyakan resep obat seperti darah tinggi.
"Kami membangun produk AI secara bertanggungjawab, termasuk proses pengujian, pelatihan dan timbal balik yang ketat yang telah kami asah selama bertahun-tahun untuk menekankan fakta dan mengurangi bias," kata pihak Google dihimpun dari Android Central.
Dukung Bahasa Indonesia
Google terus meningkatkan kemampuan chatbot artificial intelligence (AI) Google Bard untuk dapat bersaing dengan kompetitornya seperti ChatGPT. Kali ini Google menambahkan puluhan bahasa terbaru pada Bard.
Kini Bard telah bisa digunakan lebih dari 40 bahasa termasuk Bahasa Indonesia. "Sekarang Bard mendukung lebih dari 40 bahasa, termasuk bahasa Arab, China, Jerman, Hindi, Kanada dan Spanyol," kata VP Engineering Google, Amarnag Subramanya.
Tak hanya itu, Google Bard juga bisa digunakan lebih dari 59 negara dan wilayah baru termasuk Uni Eropa dan Brasil. Sebelumnya, Bard hanya bisa digunakan untuk Inggris dan Amerika Serikat (AS).
"Kami memang memulai Bard dengan uji coba terbatas dengan bahasa inggris dan kami ingin Bard mampu mendukung bahasa negara lain. Jadi kami coba mengeksplorasinya dengan menghadirkan Bard berbahasa Jepang dan Korea di Google I/O. Dari situ kami memperbanyak matei pembelajaran kami," ucapnya.
Google juga terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk ekspansi terbaru. Mulai dari pembuat kebijakan publik, pengamat, ahli hingga regulator.
"Kami akan menjaga AI tetap sejalan dengan kebijakan yang bertanggung jawab dan melanjutkan peningkatan Bard termasuk menjaga dalam aspek privasi sebagai inti dari beberapa produk," ungkap Amarnag.
Dapat Mencari Gambar
Google terus meningkatkan kemampuan chatbot artificial intelligence (AI) Bard untuk mampu bersaing dengan kompetitornya seperti ChatGPT.
Kini pengguna Google Bard dapat meminta chatbot AI Bard mencarikan gambar, mirip dengan kemampuan Google Search.
Dalam pembaruannya, Google mengatakan gambar dapat "menghidupkan konsep, membuat rekomendasi lebih persuasif, dan meningkatkan respons saat Anda meminta informasi visual".
Saat ini kemampuan Bard melampaui ChatGPT karena Bard bisa mencari gambar dan melengkapi jawaban teks. Sejauh ini, gambar yang muncul dalam jawabannya Bard tidak bisa diatur seperti dilansir Wired.
Bard hanya akan menyertakan gambar jika dianggap perlu dan gambar kebanyakan muncul ketika diminta untuk merekomendasi suatu tempat.
Meski demikian, Anda dapat meminta ilustrasi atau foto yang relevan dalam kueri, dan Bard akan selalu memenuhinya.
Semua gambar yang dilihat di Bard akan dilengkapi dengan keterangan dan kredit yang dilampirkan. Jika mengeklik kredit tersebut, pengguna akan dibawa ke halaman web gambar berasal.
Saat ini, pencarian gambar Bard tidak jauh lebih pintar atau lebih berguna daripada pencarian gambar Google Search. Namun, kemampuan ini tentunya akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Perbandingan ChatGPT vs Bard
Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terus mengalami perkembangan pesat, dengan berbagai perusahaan dan lembaga riset yang berlomba-lomba mengembangkan model-model baru.
Dua model yang telah mencuri perhatian adalah ChatGPT dari OpenAI dan Google BARD. Kedua sistem ini menawarkan kemampuan untuk menghasilkan teks yang mirip dengan tulisan manusia, tetapi mereka memiliki perbedaan yang menarik.
Pertama, keunggulan ChatGPT. ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI dengan menggunakan arsitektur GPT-3.5 yang kuat. Model ini memiliki pengetahuan yang luas berdasarkan pelatihannya pada berbagai teks dan dokumen hingga September 2021. Keunggulan utama ChatGPT terletak pada kemampuannya dalam menghasilkan teks yang kohesif dan alamiah. ChatGPT mampu memahami konteks dari masukan pengguna dengan baik dan memberikan respons yang relevan dan terperinci. Hal ini membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi, seperti asisten virtual, penulisan konten, dan banyak lagi.
Di sisi lain, Google BARD (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) merupakan proyek ambisius dari Google yang juga bertujuan untuk menghasilkan teks yang berkualitas tinggi. BARD menggunakan teknologi transformer dan telah melalui pelatihan yang intensif dengan menggunakan dataset yang sangat besar.
Keunggulan utama BARD terletak pada kemampuannya dalam melakukan pemodelan konteks yang lebih baik dan memperbaiki masalah "keaslian" teks yang ditemui pada model-model sebelumnya. Google BARD menunjukkan perkembangan signifikan dalam menghasilkan teks yang lebih konsisten, terstruktur, dan memperhatikan konteks.
Meskipun keduanya memiliki keunggulan masing-masing, ChatGPT dan Google BARD juga memiliki perbedaan yang perlu diperhatikan. Salah satu perbedaan utama adalah dalam hal pembaruan pengetahuan. Meskipun Google BARD memiliki pengetahuan yang luas, model tersebut tidak memiliki pemahaman langsung terhadap peristiwa atau informasi terbaru. Sebaliknya, ChatGPT memiliki batasan pengetahuan pada September 2021, sehingga informasi terkini yang mungkin terjadi setelah tanggal tersebut tidak dapat diakses langsung oleh model tersebut.
Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada tujuan pengembangan. OpenAI mendorong penggunaan ChatGPT sebagai alat kolaboratif untuk membantu manusia dalam berbagai tugas dan memberikan nilai tambah yang besar dalam produktivitas. Sementara itu, Google BARD lebih difokuskan pada penyediaan konten yang kredibel dan andal di platform-platform online yang dioperasikan oleh Google. Kedua pendekatan ini memiliki keunggulan dan manfaat masing-masing tergantung pada kebutuhan pengguna.
Dalam rangka menghadirkan kemajuan yang lebih lanjut, baik OpenAI maupun Google terus mengembangkan dan memperbarui model-model mereka.
Keunggulan Teknologi AI GPT-4
OpenAI telah mengumumkan peluncuran model terbaru mereka, yaitu GPT-4. Dibangun di atas kesuksesan pendahulunya, GPT-4 menawarkan keunggulan dan kemampuan yang luar biasa dalam menghasilkan teks yang menyerupai tulisan manusia. Berikut adalah gambaran tentang keunggulan dan kemampuan terbaru dari teknologi AI GPT-4.
Skala dan Kapasitas
GPT-4 dibangun dengan skala dan kapasitas yang lebih besar daripada pendahulunya. Dengan menggunakan arsitektur GPT-3.5 yang ditingkatkan, GPT-4 memiliki lebih dari 200 miliar parameter, jauh lebih besar daripada model sebelumnya. Hal ini memungkinkan GPT-4 untuk memahami konteks yang lebih kompleks dan menghasilkan teks dengan tingkat kehalusan dan kohesi yang lebih tinggi.
Pemahaman dan Respons yang Lebih Baik
Dengan pelatihan yang lebih luas dan data yang lebih banyak, GPT-4 menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan respons terhadap masukan pengguna. Model ini dapat dengan lebih baik memahami konteks, menyusun argumen yang lebih logis, dan memberikan jawaban yang lebih terperinci dan informatif.
Peningkatan dalam Kreativitas
Salah satu keunggulan utama dari GPT-4 adalah kemampuannya untuk menghasilkan teks yang kreatif dan orisinal. Model ini dapat menghasilkan narasi yang menarik, menciptakan cerita fiksi, dan mengungkapkan gagasan yang unik. Dengan peningkatan ini, GPT-4 bisa menjadi alat yang berguna bagi penulis, kreator konten, dan pembuat skenario.
Kontrol dan Penyesuaian Lebih Lanjut
GPT-4 dilengkapi dengan kemampuan yang lebih baik dalam pengendalian dan penyesuaian output. Pengguna dapat mengatur gaya, nada, atau bahkan spesifikasi konten yang diinginkan. Ini memungkinkan pengguna untuk lebih tepat dalam mendapatkan hasil yang diinginkan, memastikan bahwa teks yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kesadaran Konteks yang Lebih Baik
GPT-4 dilatih dengan fokus yang lebih besar pada pemodelan konteks. Model ini dapat lebih baik memahami referensi yang diberikan, mengenali entitas dan hubungan antar frasa atau kalimat. Hal ini memungkinkan GPT-4 untuk menghasilkan teks yang lebih konsisten, terstruktur, dan terfokus pada topik yang sedang dibahas.
Namun, meskipun GPT-4 menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam teknologi AI, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah keaslian teks yang dihasilkan. OpenAI dan tim pengembangnya terus bekerja untuk meningkat