Find Us On Social Media :

Mau Centang Verifikasi?, Perusahaan Wajib Bayar Rp15 Juta per Bulan

By Adam Rizal, Sabtu, 29 Juli 2023 | 09:00 WIB

Twitter X

Perusahaan media sosial Twitter, yang kini berganti nama menjadi X kembali menerapkan kebijakan kontroversial.

Kini Twitter atau X mewajibkan brand atau perusahaan untuk mengeluarkan biaya sebesar USD1.000 atau Rp15 juta per bulan supaya tetap mendapatkan tanda verifikasi cetang biru di akun mereka.

Twitter atau X meminta brand menghabiskan minimal Rp15 juta dalam bentuk iklan setiap bulannya supaya tetap mendapatkan centang verifikasi dalam akun mereka. Centang ini digunakan sebagai tanda bukti keaslian dengan warna yang berbeda.

"Keputusan ini diambil untuk mencegah terciptanya jutaan akun palsu di platform ini," kata Pemilik Twitter Elon Musk seperti The Wall Street Journal melaporkan dalam akun Twitternya. Brand yang tidak bersedia mengikuti kebijakan biaya iklan, maka bisa memilih alternatif lain dengan membayar langganan sebesar Rp15 juta per bulan untuk mendapatkan centang verifikasi berbayar.

Selain itu, The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Twitter telah memangkas harga iklan di platformnya dengan memberikan diskon sebesar 50 persen hingga 31 Juli 2023 untuk booking iklan baru.

Hal ini dilakukan untuk membantu pengiklan mencapai hasil maksimal pada momen-momen penting, seperti ajang olahraga.

Tentunya, biaya minimum Rp15 juta per bulan dapat menjadi beban berat bagi brand yang lebih kecil, terutama yang dimiliki oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki anggaran terbatas.

Fitur Lowongan Kerja

Twitter vs LinkedIn

Twitter mengembangkan fitur inovatif bernama "Twitter Hiring" yang akan menantang platform pencarian kerja ternama seperti LinkedIn dan Indeed.

Meskipun belum diumumkan secara resmi, beberapa organisasi yang memiliki centang emas telah memanfaatkan fitur itu untuk memasang lowongan kerja di profil mereka.

Fitur Twitter Hiring memungkinkan bisnis dan organisasi yang terverifikasi untuk mempublikasikan hingga lima lowongan kerja di profil mereka.

Jika pengguna mengklik lowongan tersebut, mereka akan diarahkan langsung ke situs resmi perusahaan yang menawarkan informasi lebih rinci tentang posisi yang tersedia dan cara mendaftar.

Menariknya, Twitter tampaknya tidak mengenakan biaya tambahan kepada organisasi yang ingin mengakses fitur ini.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa fitur Twitter Hiring sudah termasuk dalam paket "Verified for Organizations" yang dihargai sekitar USD 1.000 per bulan.

Seorang peneliti aplikasi, Niwa Owji, mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan detail tentang fitur baru ini.

Tangkapan layar tersebut mengungkapkan bahwa Twitter menggambarkan fitur ini sebagai cara bagi organisasi yang telah diverifikasi untuk menarik perhatian bakat-bakat baru ke perusahaan mereka.

Tangkapan layar itu juga mengisyaratkan bahwa Twitter kemungkinan akan memungkinkan organisasi untuk mengimpor semua lowongan pekerjaan mereka ke platform ini melalui feed ATS atau XML yang didukung.

Hal ini akan memberikan kemudahan bagi organisasi dalam menambahkan dan mengelola lowongan pekerjaan mereka secara efisien.

Pembuatan fitur ini sebenarnya tidak begitu mengejutkan karena sebelumnya pemilik Twitter, Elon Musk, telah memberikan petunjuk tentang rencana pengembangan fitur ini melalui cuitannya pada Mei lalu.

Musk merespons cuitan seorang pengguna yang menyarankan agar Twitter mengembangkan fitur kencan dengan menyatakan, "Ide yang menarik, mungkin lowongan pekerjaan juga," seperti yang dilansir dari sumber TechCrunch.

Langkah ini menunjukkan niat serius Twitter untuk memperluas ekosistem platformnya, termasuk berinovasi di bidang pencarian kerja.

Sebelumnya, Twitter juga telah melakukan akuisisi pertamanya setelah diakuisisi oleh Elon Musk dengan mengambil alih startup job matching bernama Laskie.

Fitur Twitter Hiring ini berpotensi menjadi pesaing serius bagi platform pencari kerja yang sudah mapan seperti LinkedIn dan Indeed.

Dengan basis pengguna yang luas dan daya tarik yang dimiliki oleh Twitter, kemungkinan besar platform ini akan menjadi tempat yang menarik bagi organisasi dan pencari kerja untuk saling berhubungan dan memanfaatkan peluang karier yang tersedia.

Meskipun belum ada pengumuman resmi tentang peluncuran fitur ini, ekspektasi dan antisipasi terhadap kehadirannya telah menarik perhatian banyak orang.

Dengan demikian, kita perlu menantikan perkembangan lebih lanjut dari Twitter dalam menghadirkan fitur Twitter Hiring yang menarik ini ke publik.

Baca Juga: Elon Musk Bakal Ganti Logo Ikonik Burung Biru Twitter dengan ini

Baca Juga: Logo Twitter Berubah Jadi X, Bagaimana Proses Rebranding yang Benar?