Teknologi artificial intelligence (AI) terus diulik. Salah satu contoh penggunaan AI ini datang dari Australia, yaitu untuk memantau dan mencegah kebakaran hutan.
Menggandeng perusahaan teknologi asal AS, Pano AI, Pemerintah Negara Bagian Australia Selatan mengumumkan rencananya untuk membangun infrastruktur fire monitoring.
Terdiri atas kamera, teknologi satelit dan AI, sistem ini akan secara terus menerus mengawasi area perkebunaan di negara bagian yang mencakup beberapa kawasan paling gersang di Australia tersebut.
Dikutip dari ABC News, sistem pemantauan ini dirancang untuk mampu mendeteksi dini kebakaran hutan sebelum meluas dan menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada area perkebunan dan hutan.
Ketua Green Triangle Fire Alliance, Mike Lawson menilai deteksi api secara dini adalah hal yang vital bagi masa depan sektor kehutanan. “Saat ini kami harus melewati proses mengkomunikasikan kembali tentang adanya api, melewati sistem layanan darurat dan kemudian barulah kami dihubungi,” jelas Mike Lawson mengenai sistem yang diterapkan saat ini, seperti dilansir ABC News.
Menurutnya, jika waktu itu bisa dipersingkat dan sumber daya bisa dibawa ke perkebunan dan hutan dengan lebih cepat, industri dapat menyelamatkan lebih banyak perkebunan dari kebakaran.
Sistem berbasis AI tentu akan sangat dibutuhkan oleh kawasan yang relatif gersang ini, terutama menjelang musim panas mendatang yang diperkirakan akan sangat kering seiring prediksi kehadiran fenomena El Nino di berbagai belahan dunia.
Sistem yang akan dibangun ini dibekali kemampuan mendeteksi api dengan algoritma AI. Hasil deteksi ini akan melalui tahap konfirmasi oleh petugas manusia yang kemudian akan mengirimkan peringatan (alert) ke petugas unit-unit layanan darurat.
“Saat kita melihat kebakaran, terutama kebakaran besar, salah satu faktor penentu adalah kemampuan mengalokasikan sumber daya dengan cepat, dan kami melakukannya dengan memanfaatkan teknologi,” ujar Chief Commercial Officer, Pano AI, Arvind Satyam.
Arvind menjelaskan bahwa dalam sistem ini, AI diaplikasikan pada kamera-kamera ultra-HD yang secara terus menerus mendapatkan panorama yang penuh dari lingkungan yang dipantau.
Lalu sistem akan mencari lokasi api dan memantau perilakunya dengan menggunakan algoritma deteksi asap. Dengan hasil deteksi yang lebih dini, petugas dapat memperoleh sumber daya untuk mengatasi insiden dengan cepat.
“Sistem ini juga memahami di mana hubungannya dengan struktur, aset, sehingga Anda dapat mengoordinasikan respons yang jauh lebih cepat,”ujar Arvind Satya.
Pemerintah Negara Bagian Australia Selatan akan memasang sistem berbasis AI ini di menara-menara pemantau kebakaran di seluruh wilayah negara bagian, dan dikabarkan akan mengoperasikan sistem sebelum musim kebakaran hutan tahun 2023-2024 ini.
Dikutip dari ABC News, industri kehutanan di bagian Tenggara negara bagian ini menyumbang sekitar AUD680 juta (atau kurang lebih Rp6,8 triliun) per tahun kepada perekonomian Australia Selatan.
Baca juga: Kini Chatbot Bing AI Resmi Hadir di Peramban Chrome dan Safari
Baca juga: Allied Telesis Bermitra dengan Tech Data Perluas Portofolio Solusi AI