Find Us On Social Media :

IRCAI dan AWS Hadirkan Compute For Climate untuk Atasi Krisis Iklim

By Rafki Fachrizal, Selasa, 1 Agustus 2023 | 13:35 WIB

Ilustrasu Krisis Iklim.

Pusat Penelitian Internasional tentang Kecerdasan Buatan (International Research Center on Artificial Intelligence/IRCAI) dan Amazon Web Services (AWS) baru saja mengumumkan peluncuran program “Compute for Climate Fellowship”.

Itu menjadi program global pertama sejenisnya yang hadir untuk mendukung para pengusaha dan startup yang menerapkan komputasi awan dan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan solusi-solusi baru yang mengatasi krisis iklim.

Melalui Compute for Climate Fellowship, akan terpilih startup dengan ide-ide paling inovatif yang kemudian mendapatkan pendanaan dalam merealisasikan bukti konsepnya atau proof of concepts (POC) mereka.

Pendaftaran dibuka hingga tanggal 31 Agustus 2023 dan akan melalui proses seleksi. Konsep aplikasi yang terpilih akan dikembangkan pada tahun ini.

"Kecerdasan buatan berkembang pesat sebagai disiplin akademis dan praktis. Di IRCAI, tujuan kami bukan hanya menjadi acuan dalam perkembangan teknologi baru ini, tetapi juga memastikan bahwa teknologi tersebut menjadi penggerak yang bermanfaat baik bagi masyarakat," kata John Shawe-Taylor, Direktur di IRCAI.

"Melalui kerja sama ini dengan AWS, kami ingin mencari beberapa startup paling inovatif di luar sana dan membantu mereka memanfaatkan AI dan komputasi canggih secara etis untuk membangun terobosan-terobosan yang dapat mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadirkan krisis iklim,” sambungnya.

IRCAI dan AWS akan memilih proposal-proposal yang ambisius, menggunakan cloud dengan paling inovatif, dan menjanjikan dampak global dalam enam area masalah utama dalam perjuangan melawan perubahan iklim: (1) Risiko dan ketahanan iklim, (2) keamanan pangan, (3) keanekaragaman hayati dan konservasi, (4) kesehatan terkait iklim, (5) ekonomi sirkular, serta (6) analisis Environmental, Social, and Governance (ESG).

Melalui program beasiswa fellowship ini, startup teknologi iklim global akan memiliki akses ke berbagai sumber daya teknis untuk mewujudkan proof of concepts yang mereka bayangkan.

Baik IRCAI maupun AWS akan menyediakan tim ahli dalam bidang AI, keberlanjutan, dan etika kepada startup-startup yang terpilih, serta akses ke layanan-layanan komputasi canggih, seperti komputasi berkinerja tinggi (high-performance computing/HPC) dan teknologi-teknologi termasuk AI, AI generatif, dan machine learning (ML).

AWS juga akan menyediakan kredit bagi para peserta untuk mencakup biaya pembuatan POC. Selain itu, semua proof of concepts akan dirancang sesuai dengan kaidah Pengkajian Etis Terhadap Kecerdasan Artifisial yang disusun oleh UNESCO untuk memastikan bahwa setiap solusi dibangun dengan teknologi yang aman dan tepercaya.

Saat ini, perubahan iklim telah memunculkan beberapa masalah yang paling kompleks dan berdampak terhadap orang banyak.

Di Amerika Serikat, US National Centers on Environmental Prediction mencatat bahwa awal bulan ini merupakan hari terpanas yang pernah ada dengan suhu rata-rata tertinggi di seluruh dunia.

Kebakaran hutan, banjir, kekeringan, dan naiknya permukaan laut secara konsisten merusak berbagai bagian planet bumi ini selama bertahun-tahun, mengancam ketahanan pangan, kesehatan, dan keanekaragaman hayati.