Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ikut serta mengatasi perubahan iklim yang meresahkan manusia dengan mengurangi polusi pesawat terbang yang beredar di udara.
Pesawat terbang meninggalkan polusi udara berupa contrails atau jejak kondensasi di udara yang muncul ketika pesawat terbang melewati lapisan atmosfer yang lembab.
Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) 2022 mengungkapkan contrail memiliki kontribusi signifikan dalam pemanasan global.
Contrails terbentuk ketika kristal es membeku di sekitar partikel karbon kecil yang dilepaskan oleh mesin pesawat.
Faktor lingkungan seperti kelembapan dan suhu mempengaruhi lamanya contrails bertahan dalam atmosfer, dengan rentang waktu antara beberapa menit hingga 18 jam.
Contrails dapat memberikan kontribusi pada pemanasan global karena kemampuannya memerangkap panas di atmosfer bumi.
Upaya untuk menghindari wilayah dengan kondisi atmosfer yang memicu terbentuknya contrails dapat membantu mengurangi efek pemanasan ini.
Google berhasil mengidentifikasi rute penerbangan yang memungkinkan pesawat terbang mengeluarkan contrails. Google memanfaatkan analisis citra satelit, data cuaca, dan informasi jalur penerbangan.
Pilot pesawat American Airlines mengakui teknologi AI Google itu berhasil mengurangi polusi contrails hingga 54 persen.
Sebagai informasi, pilot American Airlines itu melibatkan dirinya dalam eksperimen selama enam bulan dan menjalankan 70 penerbangan uji coba dengan rute yang dirancang untuk menghindari ketinggian di mana contrails biasanya terbentuk.
Teknologi AI dari Google dan model contrail yang dikembangkan oleh Breakthrough Energy menjadi dasar penentuan rute penerbangan. Analisis citra satelit setelah penerbangan mengindikasikan bahwa polusi contrails berhasil berkurang hingga 54 persen.
Kolaborasi eksperimen itu melibatkan Google Research, American Airlines, dan Breakthrough Energy yang didukung oleh Bill Gates.
Meski teknologi AI sukses menekan penyebaran contrails, para aktivis lingkungan menegaskan cara itu tidak boleh dijadikan alasan untuk meningkatkan jumlah penerbangan secara masif.
Para aktivis itu juga mendesak adanya pengurangan lalu lintas udara yang signifikan dan langkah-langkah lainnya yang lebih komprehensif dalam mengatasi dampak perubahan iklim dari industri penerbangan.