Popularitas aplikasi foto dan video meroket. Pendapatan dan jumlah unduhan aplikasi-aplikasi ini mencapai tiga kali lipat dalam lima tahun.
Berbagi foto dan video saat ini menjadi bagian penting dalam pengalaman bermedia sosial. Ratusan juta pengguna medsos yang rela merogoh kocek lebih dalam untuk meningkatkan eksistensi mereka melalui foto dan video yang ciamik. Walhasil, aplikasi foto dan video pun memikat lebih banyak pengguna dari sebelumnya.
OnlyAccounts.io mencatat adanya peningkatan pendapatan aplikasi foto dan video sebanyak tiga kali lipat dalam waktu lima tahun, mencapai US$12 miliar pada tahun 2023.
Dua Aplikasi Pendorong Pertumbuhan
Salah satu aplikasi yang berkontribusi signifikan adalah aplikasi untuk edit foto (photo editing). Pengguna smartphone dewasa ini menyukai aplikasi edit foto sehingga menjadikan aplikasi ini sebagai salah satu kategori aplikasi terpopuler dan terlaris di App Store dan Google Play Store.
Menurut 2022 Statista Global Customer Survey, empat dari 10 pengguna smartphone secara rutin menggunakan aplikasi edit foto, bahkan mereka menggunakannya lebih sering daripada aplikasi dasar, seperti aplikasi email, browser, dan perpesanan (messaging).
Aplikasi-aplikasi semacam edit foto ini memiliki banyak pengguna di industri kreator konten, tapi hanya sebagai satu bagian saja dari pasar aplikasi foto dan video. Di pasar ini juga ada beberapa nama besar dan populer di bidang streaming video, seperti YouTube dan Twitch. Keduanya pun memiliki peran signifikan dalam meningkatkan pendapatan di pasar ini.
Berdasarkan data Statista Market Insights, pasar aplikasi foto dan video global menghasilkan pendapatan sekitar US$5 miliar pada tahun 2019. Dua tahun kemudian, saat pandemi COVID-19 mencapai puncaknya, angka ini melonjak menjadi US$9 miliar dan terus berkembang.
Tahun lalu pasar ini mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 11%, dengan pengguna smartphone menghabiskan sekitar US$10 miliar untuk aplikasi foto dan video. Angka ini diperkirakan akan melonjak sebesar 20% dan mencapai US$12 miliar pada tahun 2023. Dan pada tahun 2027, pendapatan seluruh pasar foto dan video diperkirakan akan mencapaiUS$16 miliar.
Lebih lanjut, survei Statista mengungkapkan bahwa separuh dari pendapatan total di tahun 2023, yaitu sebesar US$6 miliar, datang dari in-app purchase, atau konten yang harus dibeli pengguna aplikasi untuk membuka fitur-fitur tertentu dalam aplikasi. Pendapatan lain datang dari iklan dan aplikasi berbayar sebesar masing-masing US$3 miliar dan US$2 miliar.
Statista memperkirakan tiga sumber pendapatan tersebut akan mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang. Pendapatan dari in-app purchase dan aplikasi berbayar diprediksi akan tumbuh sebanyak 50% pada 2027. Sedangkan pendapatan dari iklan diperkirakan akan melonjak sebesar 66% dalam empat tahun ke depan.
Lebih dari 29 Miliar Unduhan di Tahun Ini
Beberapa aplikasi foto dan video yang populer berhasil meraih jutaan pengguna dalam hitungan minggu. Pada tahun 2019, FaceApp menjadi viral setelah pengguna membagikan foto wajah mereka yang dibuat lebih tua atau muda di aplikasi ini ke berbagai platform medsos. Sementara itu aplikasi edit foto berbasis artificial intelligence, Lensa AI, meroket cepat setelah menambahkan fitur Magic Avatar dan diunduh 19 juta kali dalam satu bulan.
Popularitas berbagai aplikasi foto dan video ini pun berdampak pada jumlah total unduhan aplikasi yang meningkat lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Statista memperkirakan orang-orang di seluruh dunia akan mengunduh 29,1 miliar aplikasi foto dan video pada akhir tahun 2023, atau 107% lebih banyak dibandingkan unduhan pada tahun 2019 yang mencapai angka 14 miliar..
Namun, di tahun selanjutnya Statista memperkirakan akan terjadi perlambatan pada tingkat pertumbuhan aplikasi foto dan video. Jumlah unduhan diperkirakan meningkat sebesar 27% saja, atau menjadi 37 miliar pada tahun 2027.
Baca juga: Tak Perlu Photoshop, Ini Rekomendasi Tools AI Canggih untuk Edit Foto