Find Us On Social Media :

Tidak Punah, Sistem Perlindungan Firewall Masih Dipakai Hingga Kini

By Rafki Fachrizal, Kamis, 31 Agustus 2023 | 18:15 WIB

Ilustrasi Firewall.

Penulis: Siddharth Deshpande - Field Chief Technology Officer, Asia Pacific & Japan, Palo Alto Networks.

Setelah berbincang dengan lebih dari 100 perusahaan besar seputar SASE (Secure Access Service Edge) dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, saya sangat tertarik dan semakin menyadari bagaimana sebuah potensi teknologi layanan jaringan berbasis cloud dan solusi keamanan mampu mentransformasi bisnis.

Meskipun demikian, saya yakin bahwa sistem keamanan siber berupa firewall masih sangat relevan dalam lanskap bisnis digital.

Para analis pun sependapat—menurut riset Gartner, pada tahun 2026, diperkirakan lebih dari 60% organisasi akan menerapkan lebih dari satu jenis firewall, yang akan semakin mempercepat adopsi solusi hybrid mesh firewall (HMF).

Seiring dengan semakin maraknya penggunaan komputasi awan oleh perusahaan, firewall justru akan menjadi semakin relevan dibandingkan sebelumnya.

Berikut ini merupakan sejumlah topik utama yang saya jumpai dalam percakapan saya dengan para CISO (Chief Information Secerity Officer) dan CIO (Chief Information Officer) mengenai pentingnya peran strategis firewall dalam beberapa tahun ke depan.

Berbeda Jauh dengan Firewall dari Zaman Dulu

Firewall tidak mengalami kepunahan, melainkan berevolusi. Selama bertahun-tahun lamanya, rancangan firewall terkemuka telah berevolusi dari yang awalnya hanya berfungsi sebatas melakukan inspeksi terhadap lapisan jaringan hingga kini telah berevolusi menjadi sebuah sistem pengawasan terhadap aplikasi.

Dari yang awalnya hanya mampu melakukan berbagai fitur keamanan dasar menjadi mampu untuk melakukan deteksi dan memblokir serangan lebih dini (zero-day).

Lalu dari yang awalnya hanya melindungi sistem IT kini telah berevolusi menjadi mampu untuk melindungi sistem OT/IoT bahkan masih banyak sekali kemajuan fitur yang telah dicapai.

Firewall juga merupakan komponen penting dalam mengamankan jaringan 5G. Ditambah lagi, fitur ini telah berevolusi dengan kemampuan proxy bawaan, yang menyederhanakan kebutuhan untuk mengelola berbagai macam konfigurasi serta penerapan keamanan jaringan.

Saat ini, konsep solusi HMF semakin populer. Pengertian dari konsep ini adalah suatu firewall tidak lagi hanya sekadar perangkat keras.

Para konsumen tentu menginginkan ketersediaan layanan firewall dalam berbagai macam bentuk yang mereka inginkan—baik dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak, wadah, maupun firewall sebagai layanan. Seluruh elemen bentuk ini perlu dikelola melalui sebuah perangkat manajemen yang sama agar strategi HMF bisa efektif.