Find Us On Social Media :

Kaspersky Beberkan Cara & Kiat Manfaatkan ChatGPT untuk Cyber Security

By Liana Threestayanti, Jumat, 1 September 2023 | 13:00 WIB

Kaspersky, termasuk satu dari sedikit perusahaan yang tak ragu menerapkan tool AI, seperti ChatGPT. (Foto: tim GReAT APAC)

Penyedia solusi cyber security global, Kaspersky, termasuk satu dari sedikit perusahaan yang tak ragu menerapkan tool artificial intelligence (AI), seperti ChatGPT,

Bahkan ChatGPT telah dimanfaatkan oleh tim riset dan analisis global (Global Research and Analysis Team/GReAT) dari Kaspersky. Sebagai informasi, GReAT adalah jantung dari aktivitas Kaspersky yang bertugas menyingkap APT, kampanye spionase siber, malware, ransomware, dan tren kejahatan bawah tanah dunia maya di seluruh dunia.

Hal ini mencerminkan langkah maju Kaspersky dalam mengadopsi AI untuk aktivitas-aktivitas yang terbilang penting bagi perusahaan.  

CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky menegaskan perusahaan tidak melarang penggunaan tool seperti ChatGPT di lingkungan internal Kaspersky, bahkan oleh tim ahli. “Ada banyak tool yang dapat mempercepat pekerjaan kita, termasuk ChatGPT,” ujarnya. 

Meski begitu, ia menekankan bahwa kemampuan chatbot AI ini adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana. “Tapi jika kita bicara pertanyaan-pertanyaan yang rumit, ChatGPT tidak bisa digunakan sebagai tool yang tepercaya. ChatGPT dapat digunakan untuk misalnya mencari ide-ide baru dalam riset, tapi bukan sumber tepercaya untuk riset yang kompleks,” ujarnya di hadapan para peserta Kaspersky Cyber Security Weekend APAC yang berlangsung baru-baru ini, di Bali, Indonesia.

ChatGPT Percepat dan Optimalkan Kinerja

Kaspersky tentu saja memiliki kebijakan dan batasan-batasan dalam menggunakan ChatGPT, khususnya di tim riset globalnya. “Kami menggunakan ChatGPT tapi tentu saja ada batasan-batasannya, kami tidak boleh membocorkan informasi yang bersifat konfidensial, data pengguna, atau apa pun yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan kami,” tegas Vitaly Kamluk, Head of Research Centre, APAC, GReAT, Kaspersky.

Batasan tersebut, menurut Vitaly, sebenarnya tak ubahnya larangan mengunggah/memberikan data-data yang bersifat sensitif dan konfidensial ke pihak ketiga.

Vitaly juga memberikan satu contoh penggunaan chatbot AI buatan OpenAI ini di lingkungan GReAT, yaitu berupa plugin untuk interactive disassembler. Plugin ini digunakan untuk secara cepat menyarikan (summarize) esensi atau makna dari kode-kode tertentu pada tool yang digunakan untuk menganalisis malware.

“Dan jika malware tersebut tidak mengandung informasi mengenai target yang diinfeksi, barulah kemudian kami boleh menggunakan ChatGPT,” jelasnya. Penggunaan ChatGPT di sini disebut Vitaly Kamluk dapat mempercepat dan mengoptimalkan pekerjaan para peneliti GReAT. 

Bahkan plugin ini tidak hanya digunakan oleh Kaspersky, tapi sudah ditempatkan di GitHub sehingga lebih banyak orang bisa memanfaatkannya. “(ChatGPT) mengoptimalkan pekerjaan kami dan jika memang bisa membantu, mengapa tidak (memanfaatkannya)? Namun tentu saja privasi harus menjadi perhatian,” tegasnya. 

Bagaimana Kaspersky memastikan bahwa ChatGPT memberikan informasi yang tepercaya? Vitaly Kamluk menjelaskan bahwa para peneliti GReAT tentu tidak serta merta bersandar pada informasi yang diberikan oleh ChatGPT.