Find Us On Social Media :

Google Minta Pengiklan Politik Transparan Jika Kontennya Buatan AI

By Adam Rizal, Jumat, 8 September 2023 | 11:30 WIB

Ilustrasi Google AI

Google meminta para pengiklan politik untuk transparan jika mereka membuat iklan politik berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, mengingat saat ini Amerika Serikat (AS) akan memasuki tahun politik untuk menggelar pemilihan umum (pemilu)

"Pada pertengahan November 2023, kami memperbarui kebijakan konten politik untuk mewajibkan semua pengiklan pemilu terverifikasi di wilayah yang mewajibkan verifikasi untuk mengungkapkan secara jelas kapan iklan mereka berisi konten sintetis yang secara tidak autentik," ungkap Google dalam pengumumannya.

Google menjelaskan konten sintetis menggambarkan orang atau peristiwa yang nyata dan tampak realistis.

Iklan dengan konten sintetis bakal membuat seolah-olah seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak mereka katakan dan lakukan. Termasuk juga yang mengubah cuplikan peristiwa nyata atau menghasilkan gambaran realistis suatu peristiwa untuk menggambarkan adegan yang tidak benar-benar terjadi.

Konten sintesis sangat identik dengan konten-konten yang dibuat oleh AI. Dengan aturan baru itu, pengiklan harus mengungkapkannya secara jelas dan mencolok bahwa konten yang dibuat adalah buatan AI dan harus ditempatkan di lokasi yang kemungkinan besar dapat diketahui oleh penonton.

"Kebijakan ini akan berlaku untuk konten gambar, video, dan audio. Iklan yang berisi konten sintetis yang diubah atau dibuat sedemikian rupa sehingga tidak relevan dengan klaim yang dibuat dalam iklan tersebut akan dikecualikan dari persyaratan pengungkapan ini," ujar Google.

Google memastikan kebijakan baru itu mencakup teknik pengeditan seperti pengubahan ukuran gambar, pemotongan, koreksi warna atau kecerahan, koreksi cacat seperti menghilangkan mata merah, dan pengeditan latar belakang yang tidak menghasilkan gambaran kejadian sebenarnya yang realistis.

Google Bard

Google Bard

Google memperkenalkan mesin pencari Google Search berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan atau Google menyebutnya Search Generative Experience.Lantas, apa perbedaan Google Search berbasis AI dengan chatbot AI Google Bard?

Secara tampilan, mesin pencari Google berbasis AI terlihat masih sama dengan pencarian yang sudah dikenal selama ini dan lebih difokuskan untuk menjawab pertanyaan

Bagian atas halaman hasil akan menampilkan jawaban yang dihasilkan AI dan tautan tradisional ke Web akan tetap di bawah. Misalnya, penelusuran untuk “Cuaca San Francisco" seperti biasa akan mengarahkan pengguna ke prakiraan cuaca selama delapan hari.