Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat meningkatkan pelayanan penumpang dan menghasilkan operasi bandara yang efisien.
"Kalau sekarang kami melakukan analisa traffic (lalu lintas) penerbangan, penumpang misalnya masih pendekatan manual semua," ujar Awaluddin dalam "Launching Project Dico Sky Horizon 2023".
Awaluddin menjelaskan AI memungkinkan petugas merespon keluhan penumpang yang selama ini ditumpahkan melalui media sosial. Tak hanya itu, teknologi AI juga bisa memperpendek waktu tunggu penumpang mendapatkan layanan di bandara yang berarti semakin banyak waktu tersisa dan membuat mereka bisa berkeinginan untuk belanja.
"Rata-rata mereka menumpahkan keluhan di media sosial. Itu kita tidak bisa cepat tahu kalau tidak mereka melapor. Nanti, AI bisa merespon bagaimana sentimen analytic dibuat dalam sebuah tindak lanjut," kata Awaluddin seperti dilansir Antara.
Penggunaan AI di bandara juga dapat memahami karakteristik kebutuhan personal penumpang yang bisa berbeda dari hari ke hari.
"Kalau nanti sudah menggunakan AI kita bisa langsung ke personalisasi terhadap kebutuhan yang hari ini, berbeda dengan hari Senin di bandara kita. Itu yang kemudian konsep AI dengan basis advanced analytic dan machine learning itu menjadi sebuah pelayanan yang bisa dipersonalisasi," ucapnya.
Awaluddin menambahkan hadirnya AI di bandara juga dapat membantu memastikan misalnya bagaimana pengembangan rute, analisa slot, evaluasi dan optimalisasi harian di bandara termasuk di Soekarno-Hatta.
Executive General Manager CGK dan Lead Sub Team Digital Exploration (DX) Dwi Ananda Wicaksana juga senada dengan Awaluddin. Ia mengatakan teknologi AI dapat mempersonalisasi pengalaman penumpang terhadap fasilitas atau servis yang diberikan di bandara.
"AI juga dapat meningkatkan efisiensi di semua aspek termasuk aspek utama di internal bisnis bandara seperti operasi, fasilitas dan layanan, serta komersial," ujarnya.
"Penggunaan AI ini kita yakin dapat dimanfaatkan bandara untuk aspek operasional sebagai contoh di dalam operasional kita ingin meningkatkan flow (aliran) penumpang, traffic (lalu lintas), mengoptimalkan pengaturan jadwal atau pergantian pesawat, meningkatkan sisi keamanan di bandara. Tentunya jika itu masih dilakukan secara manual, sangat tidak mudah dan membutuhkan sumber daya yang sangat tinggi," kata Dwi.
Baca Juga: Microsoft Bongkar Propaganda China Pecah-Belah Pemilih AS, Pakai AI
Baca Juga: Tencent Luncurkan Hunyuan, Large Foundation Model Paten Milik Sendiri