Find Us On Social Media :

Sepak Terjang Apple Kembangkan AI, Habiskan Dana Investasi Besar

By Adam Rizal, Minggu, 10 September 2023 | 09:35 WIB

Ilustrasi Apple.

Apple menghabiskan investasi dana besar setiap harinya untuk mengembangkan dan melatih model artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Salah satu divisi Apple yang fokus mengembangkan model percakapan AI seperti chatbot ChatGPT adalah Foundational Models.

Tim Foundational Models terdiri dari 16 anggota termasuk beberapa mantan engineer Google. Tim Foundational Models dipimpin oleh John Giannandrea yang menjabat sebagai kepala AI di Apple sejak direkrut pada 2018 untuk mengembangkan Siri.

Apple juga memiliki tim lain AI lainnya yaitu Visual Intelligence yang bertugas menciptakan model AI untuk menghasilkan gambar. Ada juga unit lain yang melakukan penelitian dalam bidang multimodal AI yang fokus pada pengenalan dan produksi gambar, teks, dan video.

Berbagai model AI memiliki berbagai fungsi termasuk penggunaan chatbot untuk berinteraksi dengan pelanggan di AppleCare.

Selain itu, model-model itu juga digunakan untuk mendukung Siri dalam menjalankan tugas-tugas otomatisnya.

Sebelumnya, Apple telah mengembangkan large language model (LLM) yang canggih yaitu Ajax GPT yang memiliki lebih dari 200 miliar parameter dan dianggap lebih unggul daripada GPT 3.5 yang dikembangkan oleh OpenAI.

Ajax GPT dikembangkan menggunakan framework Google JAX dan dijalankan di Google Cloud. Meskipun sudah digunakan secara internal oleh karyawan Apple untuk membantu berbagai tugas, penggunaan chatbot ini masih memerlukan persetujuan khusus.

Meskipun Apple awalnya terlihat tertinggal dalam pengembangan AI generatif dibandingkan dengan perusahaan teknologi lainnya, CEO Apple Tim Cook mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dalam hal pengembangan AI.

Saham Anjlok

Ilustrasi Apple Store di China.

Pemerintah China mengeluarkan kebijakan tegas yang melarang semua PNS dan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-nya memakai iPhone dan perangkat asing lainnya.

Larangan itu bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Tiongkok pada teknologi asing dan membatasi aliran informasi yang sensitif keluar negeri.

Beijing sudah memberikan instruksi kepada PNS melalui pertemuan baik offline maupun online melalui aplikasi pesan instan untuk tidak membawa iPhone atau perangkat asing lainnya ke kantor.

Sebelumnya China juga telah melarang pejabat pemerintah di beberapa kementerian dan BUMN untuk menggunakan iPhone selama beberapa tahun terakhir.

"Kami telah menginstruksikan lembaga negara dan BUMN untuk segera mengganti teknologi asing dengan teknologi domestik yang dianggap aman dan dapat diawasi," tulis pernyataan resmi dari pemerintah China.

iPhone telah mendominasi pasar premium di Tiongkok dan populer di kalangan PNS dan karyawan swasta.

Pangsa pasar iPhone mencapai hampir 19 persen di China dan menjadi jumlah signifikan Apple mengingat China adalah pasar smartphone terbesar di dunia.

China juga mewajibkan beberapa perusahaan teknologi asing untuk menyimpan data yang dikumpulkan di dalam negeri.

Larangan itu menyebabkan saham Apple mengalami penurunan sebesar 2,9 persen pada perdagangan Kamis, 7 September 2023.

Para investor khawatir apakah Apple mampu beroperasi di China yang merupakan pasar terbesar di luar negeri bagi perusahaan tersebut.

Tak hanya itu, nilai kapitalisasi pasar saham Apple telah menyusut sekitar Rp 3.070 triliun dalam dua hari terakhir, dan saham Apple saat ini berkinerja buruk dalam indeks Dow Jones.

Larangan ini juga dapat menjadi berita buruk bagi Apple karena Tiongkok adalah pasar terbesar bagi produk-produk perusahaan tersebut, dengan penjualan di Tiongkok menyumbang sekitar seperlima dari total pendapatan perusahaan pada tahun 2022.

Perusahaan Apple juga memproduksi sebagian besar iPhone di pabrik-pabriknya di Tiongkok, dan hubungan ini memiliki dampak signifikan pada ekonomi Tiongkok.

Semua perubahan ini menciptakan pertanyaan mengenai hubungan Apple dengan pemerintah Tiongkok dan dampaknya pada bisnis perusahaan di pasar Tiongkok yang semakin ketat.

Baca Juga: iPhone 14 Pro Max Jadi Smartphone Terlaris di Dunia Tahun Ini

Baca Juga: Alasan Pengguna Android Bakal Ganti Smartphone ke iPhone 15 Series

Baca Juga: Gandeng TSMC, MediaTek Bikin Chipset Pertama dengan Teknologi 3nm

Baca Juga: Penggunaan AI Terbukti Dapat Tingkatkan Pelayanan Penumpang di Bandara