Kasus judi online sangat marak di Indonesia dengan korban yang sudah tidak terhitung lagi.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen memberantas judi online.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengungkapkan situs judi online terus bermunculan dan makin marak setahun belakangan.
Pemerintah pun akan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk mendeteksi keberadaan situs-situs judi online.
“Satu kita take down, nanti muncul lagi. Tapi kita tidak pernah lelah untuk melakukannya, sistem yang ada di Kominfo sudah terbangun sedemikian rupa," katanya.
"Kami juga mendapat bantuan AI untuk mendeteksi situs-situs yang bergerak ke judi online. Per hari bisa ratusan, bisa ribuan, tergantung munculnya itu, di mana saja terdeteksi,” katanya.
Pada 2018, Kominfo juga mengaktifan mesin pengais konten negatif (AIS). Kominfo juga merilis Trust Positif, mesin pencari konten negatif sebelumnya ke dalam tim Cyber Drone 9 (CD9) yang mengoperasikan mesin AIS pada 3 Januari 2018.
Tim Kominfo ini secara aktif mencari dan menampung laporan konten negatif. Berbasis crawling, mesin tersebut membantu tim menemukan situs dan akun penyebar konten judi online, pornografi, penipuan daring, hoaks, hingga radikalisme.
Metodenya dengan memasukkan kata kunci tertentu. Jika ada temuan situs atau akun yang alat itu anggap melanggar aturan, tim memblokirnya dengan berkoordinasi ke penyedia jasa internet dan platform media sosial.
“Saya kira yang paling terasa satu tahun belakangan ini, sangat marak masuk ke desa-desa,” kata dia.
Kominfo juga mendapatkan apresiasi dan sambutan positif dari masyarakat yang memblokir akses ke situs atau konten judi online.
“Kami juga menerima apresiasi dari banyak warga terutama di pedesaan yang mengatakan kepada kementerian Kominfo, mereka berterimakasih karena aksi yang Kominfo lakukan untuk men-take down situs-situs judi online ini berdampak cukup positif,” ujar Nezar.