Find Us On Social Media :

Startup Agritech Koltiva Raih Pendanaan Seri A dari AC Ventures dkk

By Rafki Fachrizal, Selasa, 19 September 2023 | 10:30 WIB

Ilustrasi Startup Koltiva.

Startup agritech (agriculture technology) Koltiva, mengumumkan bahwa perusahaan baru saja berhasil mengumpulkan pendanaan seri A.

Pendanaan itu dipimpin oleh perusahaan modal ventura AC Ventures, dengan partisipasi dari Silverstrand Capital, Planet Rise, Development Finance Asia, Blue 7, dan The Meloy Fund.

Koltiva akan menggunakan dana segar ini untuk mengembangkan solusi berbasis SaaS (software-as-a-service) yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk memiliki pelacakan rantai pasokan dari benih hingga ke tangan konsumen (from seed to table).

Di sisi agritech, Koltiva menghadirkan beberapa solusi, seperti pemetaan lahan dan profil produsen, ketertelusuran dari benih hingga ke tangan konsumen, hingga pelatihan dan bimbingan dengan para ahli lapangan dan agronom.

Dari sisi iklim (climate), Koltiva tengah mengembangkan produk yang dapat membantu dalam pengukuran dan penilaian gas rumah kaca (greenhouse gas/GHG).

Koltiva juga menghadirkan solusi dukungan pertanian berwawasan iklim, pemetaan penggunaan lahan, hingga peringatan risiko bagi klien mereka.

Dalam konteks pelacakan produk berbasis pertanian, Koltiva tengah menciptakan terobosan baru. Dengan mengembangkan perangkat lunak yang menyediakan pelacakan dari benih hingga ke tangan konsumen, perusahaan ini memastikan bahwa perjalanan produk pertanian dari bahan baku, menuju ke operasi pertanian dan distribusi, hingga ke tangan konsumen dilakukan secara transparan.

Inovasi ini membantu perusahaan multinasional dan perusahaan besar untuk dapat melacak asal-usul pasokan produk mereka yang sebagian besar berasal dari produsen kecil di Indonesia, dan negara-negara lain di mana Koltiva beroperasi.

Relevansi perusahaan ini semakin meningkat dengan adanya regulasi baru dan ketat seperti Peraturan Produk Bebas Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang diamanatkan oleh Dewan Uni Eropa.

Peraturan ini mewajibkan perusahaan membuktikan ketiadaan deforestasi dalam produk mereka dan mematuhi standar hukum tertentu.

Akibatnya, lebih dari 50.000 perusahaan berbasis Uni Eropa sekarang wajib mematuhi regulasi ini, dan perusahaan non-UE yang terlibat secara signifikan dalam aktivitas di UE juga harus memastikan kepatuhan mereka. Solusi Koltiva dinilai penting bagi industri seperti kakao, kopi, karet, dan minyak kelapa sawit.

Koltiva menawarkan aplikasi web dan mobile untuk mengurus berbagai aktivitas pertanian, seperti pendaftaran produsen, survei, pemantauan transaksi pertanian, pemetaan deforestasi, hingga pengukuran emisi gas rumah kaca di perkebunan.

Dengan bisnis yang mengakar di Indonesia, Koltiva memiliki jangkauan global. Tim Koltiva bekerja dengan produsen di 52 negara, dan hampir setengah dari mereka adalah petani kecil di Indonesia. Selebihnya tersebar di negara-negara, seperti Brasil, China, Ivory Coast, dan lainnya.