Peran generative artificial intelligence (AI) atau AI generatif di bidang pengembangan game (game development) akan semakin besar di masa depan, menurut studi Bain & Company.
Studi berjudul “How will Generative AI Change the Video Game Industry” mengungkapkan, dalam waktu 5-10 tahun ke depan, 50% konten game akan dibuat dengan AI generatif. Persentase itu memperlihatkan peningkatan yang signifikan mengingat saat ini, porsi konten buatan AI generatif masih di bawah 5%.
Sebagian besar peserta survei yang terdiri dari 25 eksekutif di industri game dari seluruh dunia itu yakin bahwa AI generatif akan meningkatkan kualitas game dan mengakselerasi proses game development.
Namun hanya 20% responden meyakini bahwa teknologi yang sedang hype ini dapat mengurangi biaya pengembangan game. Dan 60% responden tidak melihat AI generatif bisa mengurangi kelangkaan talenta di industri gaming secara signifikan.
“Meskipun sebagian besar eksekutif yang kami ajak bicara percaya bahwa AI generatif dapat membebaskan pengembang dari pekerjaan sehari-hari, mereka tidak percaya bahwa AI akan menggantikan kreativitas yang diperlukan untuk pengembangan game, dan menekankan pentingnya pengawasan manusia,” kata Andre James, Global Head of Media & Entertainment practice, Bain & Company, seperti dikutip dari Venture Beat.
Selain itu, Andre menjelaskan, kebanyakan responden berharap dampak AI generatif akan jauh lebih besar daripada dampak teknologi-teknologi lain seperti VR dan cloud gaming.
Sementara itu menurut seorang pakar game terkemuka yang juga partner Bain, Anders Christofferson, saat ini industri game berada dalam masa-masa yang menyenangkan, tapi game terus berkembang dalam hal ukuran dan biaya pengembangan pun terus membengkak.
Menurutnya, jika dimanfaatkan dengan benar, AI generatif memiliki potensi luar biasa dalam mengatasi hambatan industri. "Dan pada saat yang sama memberikan kemampuan yang dapat menguntungkan pembuat konten, penerbit, dan konsumen,” tandas Anders.
Peluang Kreativitas
AI generatif memang dapat mengambil alih tugas sehari-hari para developer, tapi para eksekutif menekankan pentingnya kreativitas manusia dalam pengembangan game. Oleh karena itu, AI adalah sebuah alat yang harus digunakan dengan pengawasan manusia, bukan sebagai pengganti proses kreatif.
Studi dari Bain & Company mengungkapkan bahwa di masa depan, AI generatif akan berperan lebih signifikan dalam tahap produksi, tidak lagi hanya di pra produksi. Teknologi ini diprediksi akan berdampak lebih besar ketika digunakan di tahap story generation dan non playable character (NPC), game asset, live game operation, dan user-generated content.
Anders meyakini ketika para developer bisa lebih fokus pada kreativitas storytelling dan komponen pembuatan game, maka kualitas game, kecepatan mencapai pasar, storytelling, dan karakter interaktif game akan meningkat.
Tantangan Integrasi
Selain peluang, studi ini juga menemukan beberapa tantangan yang bakal dihadapi perusahaan pengembang game dalam memanfaatkan AI generatif. Para eksekutif di industri gaming melihat integrasi sistem sebagai kendala utama dalam mengimplementasikan AI generatif di industri ini. Tantangan lain menurut para responden adalah data training, kemampuan teknis, pengawasan hukum dan regulasi, serta biaya implementasi.
Sementara tantangan jangka panjang yang mungkin akan dihadapi perusahaan gaming adalah cara memformulasi strategi AI yang efektif, mengarungi lanskap baru yang kompleks, mengatasi dampak dari implementasi, dan mempertahankan talenta AI yang dimiliki.
Berdasarkan hasil studinya, Bain menyarankan empat langkah penting bagi perusahaan gaming dalam memaksimalkan manfaat AI generatif.
- Menggunakan pendekatan yang disiplin dan berhati-hati terhadap AI generatif, termasuk di dalamnya adalah menentukan ambisi, menetapkan tata kelola yang tepat, dan mengurangi risiko.
- Landaskan keputusan pada hal-hal yang akan memberikan manfaat terbanyak bagi pengguna game ketimbang memperbanyak konten.
- Menilai peluang secara strategis untuk membangun perusahaan sendiri, bermitra dengan pemain ekosistem, atau berkolaborasi dengan perusahaan khusus, akan menjadi hal yang sangat penting.
- Para eksekutif harus memahami bahwa AI generatif membutuhkan lebih dari transformasi teknologi dan AI memerlukan pengembangan proses kerja serta strategi arsitektur enterprise baru.
“Hal yang dapat diambil atau menjadi tema menyeluruh bagi kami adalah kita harus bijaksana dan disiplin serta memiliki strategi AI holistik yang memungkinkan mereka (perusahaan gaming) mengarungi lanskap yang sangat rumit ini,” pungkas Anders Christofferson.