Toyota Research Institute (TRI) mengintegrasikan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke robot-robot yang mereka produksi untuk mengajarkan sekaligus meningkatkan utilitas robot.
Saat ini TRI sedang mengembangkan Large Behavior Models (LBMs) melalui Model Bahasa Besar (LLMs) sehingga robot-robot itu dapat merevolusi AI dalam bentuk percakapan.
CEO TRI Gill Pratt mengungkapkan robot-robot AI itu meningkatkan kinerja dan produktivitas manusia sehingga makin kuat, bukan menggantikan eksistensi manusia itu sendiri.
"Teknik pengajaran AI ke robot sangat efisien dan menghasilkan perilaku kinerja yang sangat tinggi. Cara ini memungkinkan robot memperkuat manusia dengan jauh lebih efektif dalam banyak cara," kata Pratt.
TRI telah mengajarkan robot dengan lebih dari 60 keterampilan yang sulit dan mahir menggunakan pendekatan baru.
Beberapa hal yang sudah diajarkan adalah menumpahkan cairan, menggunakan alat, hingga memanipulasi benda yang dapat deformasi.
Robot TRI tak hanya terbatas pada fitur-fitur pilihan dan opsi penempatan, tetapi juga kaya akan interaksi dan memiliki cara yang beragam untuk menghadapi rangkaian situasi dan lingkungan yang tidak terprediksi sebelumnya.
TRI bertekad untuk meningkatkan ambisi mereka dengan terus mengajarkan robot dengan sejumlah keterampilan baru.
Saat ini, TRI ingin mengajarkan ratusan keterampilan baru pada akhir 2023 dan seribu keterampilan pada akhir tahun 2024.
Desain Futuristis
Toyota BZ4X
Saat ini teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sudah digunakan di semua industri termasuk otomotif.