Penulis: Eric Ananda, Country Manager for Indonesia, Zebra Technologies
[Redaksi]Adopsi teknologi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan daya saing. Tulisan berikut memaparkan bagaimana penerapan teknologi sektor logistik dapat meningkatkan LPI.
Performa logistik di Indonesia dinilai kurang kompetitif dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan bahkan Vietnam, jika merujuk pada Indeks Kinerja Logistik/Logistics Performance Index (LPI) tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Bank Dunia.
Indonesia turun ke posisi 61 di antara 139 negara menurut LPI 2023, setelah sempat naik ke peringkat 75 pada tahun 2010.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengakselerasi daya saing adalah mengadopsi teknologi.
Dalam Warehousing Vision Study Zebra terbaru, sekitar 57% staf gudang mengatakan bahwa perusahaan mereka meningkatkan kondisi kerja dan mengadopsi teknologi yang mempermudah pekerjaan mereka.
Hampir 87% operator pergudangan dalam studi Zebra yang sama setuju bahwa mereka harus menerapkan teknologi baru agar dapat bersaing di era on-demand economy ini, dengan 80% mengonfirmasi bahwa pandemi telah mendorong mereka untuk berevolusi dan melakukan modernisasi dengan lebih cepat.
Tantangan Utama dalam Memberikan Kemudahan kepada Pekerja
Para pekerja frontliner mengandalkan perangkat wearable dan tablet tangguh yang dapat menjalankan aplikasi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), sekaligus sebagai sarana panduan tugas yang real-time. Mobile printer juga diharapkan menjadi lebih umum karena operator ingin meminimalkan mobilitas dan memenuhi pesanan dengan lebih cepat.
Yang perlu diperhatikan, ada juga ketertarikan yang tinggi untuk menggunakan software pengukuran mobile yang dapat melakukan pengukuran paket dan karton secara otomatis. Ini akan menjadi kabar baik bagi mereka yang ingin melepaskan pita pengukur dari sabuk perkakas mereka.
Menariknya, Studi Zebra yang sama melaporkan bahwa staf gudang tidak lagi ragu-ragu menyambut autonomous mobile robots (AMR) di area kerja mereka. Dari sudut pandang para staf, hampir 80% mengatakan bahwa mengurangi jalan kaki per hari akan membuat pekerjaan mereka lebih menyenangkan, meskipun mereka harus mengambil atau menangani lebih banyak barang.
Dan banyak yang sekarang sangat percaya bahwa AMR dapat membuat pekerjaan gudang jadi tidak terlalu menyebabkan stres. Sebagian besar staf (83%) yang bekerja bersama AMR saat ini mengonfirmasi bahwa produktivitas mereka meningkat dan waktu untuk berjalan/traveling jadi berkurang. Sekitar tiga perempat juga mengklaim bahwa tingkat akurasi mereka membaik, dan hampir dua pertiga menyebutkan AMR berperan atas promosi mereka ke posisi atau peluang yang baru.