Find Us On Social Media :

Riset Igloo Beberkan Risiko Utama Pelanggan Asuransi Saat Ini, Salah Satunya Kebocoran Data

By Rafki Fachrizal, Rabu, 4 Oktober 2023 | 16:15 WIB

Ilustrasi Kebocoran Data.

Riset terbaru perusahaan insurtech (insurance technology) Igloo mengungkapkan risiko yang paling sering dihadapi pelanggan asuransi di Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.

Krisis iklim, kebocoran data, dan kecelakaan di jalan raya sebagai risiko utama pelanggan asuransi saat ini.

Peningkatan berbagai risiko, bersamaan dengan peningkatan pendapatan serta literasi keuangan pelanggan, mempengaruhi pergeseran preferensi asuransi di negara-negara berkembang tersebut. Tren ini diprediksi akan menentukan sektor asuransi di tahun-tahun mendatang.

Meskipun negara-negara ini menyumbang lebih dari 97% nilai produk domestik bruto di kawasan Asia Tenggara, tingkat penetrasi asuransi di masing-masing negara masih berada di bawah 3%.

Igloo menyadari pentingnya mengatasi risiko-risiko ini dan beradaptasi dengan perubahan preferensi pelanggan untuk meningkatkan adopsi asuransi.

Dengan pemanfaatan teknologi, Igloo menggunakan wawasan ini untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai perusahaan digital terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai salah satu kawasan dengan ekonomi digital terbesar di dunia, Asia Tenggara telah mengalami perkembangan industri asuransi digital secara pesat selama beberapa tahun terakhir.

Digitalisasi membuat konsumen semakin menuntut pengalaman membeli produk asuransi yang cepat dan mulus.

Hal ini telah menyebabkan perluasan saluran distribusi yang diharapkan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Pergeseran digital juga semakin meningkatkan kebutuhan konsumen terhadap produk inovatif untuk mengatasi risiko-risiko dunia modern.

Sebagai contohnya, di Filipina, di mana menurut GlobalData hampir 90% penduduknya berbelanja secara online, terdapat permintaan yang terus meningkat akan pengalaman berbelanja yang aman, termasuk asuransi untuk melindungi dari masalah yang muncul dari proses berbelanja.

Sementara di Indonesia, banyak konsumen yang mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap privasi dan perlindungan data. Sebuah laporan dari Ensign InfoSecurity menyatakan bahwa sebagian besar data pribadi yang disimpan secara online di Indonesia secara terus menerus dirilis untuk dijual.

Asuransi keamanan siber – produk yang hanya ditawarkan kepada korporasi di masa lalu – kini telah mendapatkan popularitas di kalangan masyarakat Indonesia yang ingin melindungi diri mereka dari kebocoran data, serangan siber, dan kerugian finansial yang dapat disebabkan olehnya.