Find Us On Social Media :

Resiko Keamanan Data, US Space Force Larang Anggotanya Pakai ChatGPT

By Rafki Fachrizal, Jumat, 13 Oktober 2023 | 20:30 WIB

Ilustrasi United States (US) Space Force.

United States (US) Space Force atau Angkatan Antariksa Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengeluarkan perintah pelarangan sementara penggunaan platform generative AI (artificial intelligence) bagi seluruh anggotanya. Kenapa?

United States Space Force telah menghentikan sementara penggunaan platform generative AI berbasis web seperti ChatGPT karena dinilai ada risiko terkait keamanan data.

Informasi itu diketahui dari memo tertanggal 29 September yang ditujukan kepada Guardians, nama yang digunakan United States Space Force untuk menyebut anggotanya.

Para anggota dilarang menggunakan platform generative AI apapun, termasuk large-language models (model bahasa besar) di PC/laptop milik United States Space Force, hingga mereka menerima persetujuan resmi dari Kepala Kantor Teknologi dan Inovasi United States Space Force.

Dikatakan bahwa larangan sementara ini "disebabkan oleh risiko agregasi data."

Juru bicara dari US Air Force, Tanya Downsworth, mengonfirmasi mengenai larangan sementara tersebut.

"Penghentian penggunaan generative AI dan large-language models di United States Space Force telah diterapkan. Ini adalah langkah sementara untuk melindungi data layanan kami dan para Guardian,” jelas Tanya.

Seperti diketahui, platform generative AI semakin populer sejak peluncuran ChatGPT pada akhir tahun lalu.

Platform generative AI memiliki kemampuan menghasilkan konten seperti teks, gambar, atau video hanya dengan perintah sederhana.

Lisa Costa, Chief Technology and Innovation Officer, United States Space Force, mengatakan dalam memo bahwa teknologi generative AI mampu merevolusi tenaga kerja di United States Space Force dan meningkatkan kemampuan Guardian untuk beroperasi lebih cepat.

Costa juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk gugus tugas untuk mempelajari lebih lanjut mengenai generative AI.

Harapannya, nantinya mereka dapat membuat panduan untuk menggunakan teknologi itu secara aman sehingga tidak menimbulkan resiko yang merugikan instansi seperti kebocoran data.

Dia menambahkan bahwa panduan tentang penggunaan generative AI itu akan dirilis pada bulan depan.

Baca Juga: Pemilik ChatGPT OpenAI Raup Cuan Rp65 Miliar pada September 2023

Baca Juga: Meta Kenalkan Fitur Baru Berbasis Generative AI untuk Para Pengiklan