Microsoft meluncurkan program terbaru "Bing AI Bug Bounty" yang fokus mencari bug dalam layanan Bing berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Program itu menawarkan hadiah mencapai Rp235 juta.
Program ini adalah bagian dari upaya Microsoft untuk meningkatkan keamanan dan memperkuat platform pencarian mereka, Bing, yang sekarang menggunakan teknologi AI.
Perusahaan telah mengalokasikan dana besar untuk penelitian dan pengembangan dalam bidang pencarian berbasis AI dalam beberapa tahun terakhir.
Microsoft percaya bahwa program bug bounty ini akan membantu mereka mengidentifikasi dan memperbaiki berbagai potensi kerentanan dalam sistem Bing.
Microsoft telah menguraikan kriteria pelaporan bug yang memenuhi syarat untuk mendapatkan hadiah dalam program ini.
Peserta akan memenuhi syarat untuk hadiah jika mereka melaporkan bug yang dianggap baru oleh Microsoft dan memiliki tingkat keparahan yang signifikan atau kritis.
Selain itu, mereka harus memberikan solusi perbaikan yang konkret untuk bug yang mereka temukan, serta menjelaskan bagaimana bug tersebut dapat terjadi.
Besarnya hadiah berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 220 juta, tergantung pada tingkat keparahan bug yang ditemukan, yang bisa mengakibatkan sistem AI Bing menjadi berbahaya jika tidak segera diperbaiki.
Program ini terbuka bagi peneliti keamanan, baik yang amatir maupun yang berpengalaman, dan dapat diikuti oleh individu di seluruh dunia tanpa memperhatikan lokasinya.
Peneliti yang tertarik dapat melaporkan temuan bug mereka melalui portal Microsoft Security Research Center (MSRC).
Paling Banyak Dipakai
Ilustrasi Windows 10
Sistem operasi komputer Windows 10 yang hadir pada 2015 masih mendominasi secara global meskipun telah berjalan selama satu dekade.
Jumlah instalasi Windows 10 secara global jauh lebih tinggi daripada versi terbaru, yaitu Windows 11, yang baru diperkenalkan pada tahun 2021.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh situs web analisis StatCounter, Windows 10 adalah sistem operasi yang paling banyak diinstal di seluruh komputer Windows di seluruh dunia, dengan persentase sekitar 71 persen.
Dengan kata lain, Windows 10 dapat dianggap sebagai sistem operasi yang paling populer saat ini karena pangsa pasarnya jauh lebih besar dibandingkan dengan versi lainnya, setidaknya hingga September 2023.
Di sisi lain, Windows 11, yang merupakan versi terbaru dari sistem operasi Windows, baru terpasang di sekitar 23 persen komputer pribadi di seluruh dunia.
Hal ini merupakan selisih yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows 10, yang memiliki pangsa pasar sekitar 48 persen.
Sementara itu, versi-versi Windows yang lebih lama daripada Windows 10 semakin ditinggalkan oleh pengguna.
Mayoritas pengguna saat ini lebih memilih menggunakan sistem operasi yang lebih modern, seperti Windows 11 dan Windows 10.
Menurut penelitian yang sama, penggunaan Windows XP saat ini hanya mencakup kurang dari 1 persen komputer.
Windows 7, yang sebelumnya merupakan favorit pengguna, masih terpasang di sekitar 3 persen komputer pribadi.
Windows 8 dan Windows 8.1 juga sudah semakin jarang digunakan oleh pengguna, dengan pangsa pasar masing-masing sekitar 0,35 persen dan 0,61 persen di seluruh dunia.
Di bawah ini adalah daftar pangsa pasar instalasi sistem operasi Windows di seluruh dunia, berdasarkan penelitian StatCounter dari September 2022 hingga September 2023:
Windows 10 - 71,64 persenWindows 11 - 23,61 persenWindows 7 - 3,34 persenWindows 8.1 - 0,61 persenWindows 8 - 0,35 persenWindows XP - 0,34 persen
Meskipun Windows 10 masih banyak digunakan, Microsoft telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memberikan pembaruan fitur untuk sistem operasi ini.
Pengguna hanya akan menerima pembaruan keamanan dan fitur-fitur yang sudah dirilis oleh Microsoft sebelum Windows 11 diperkenalkan, hingga dukungan berakhir pada Oktober 2025.
Karena itu, pengguna yang ingin mengakses fitur-fitur baru harus mempertimbangkan untuk beralih ke Windows 11.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menggunakan Fitur Wallpaper AI pada HP Pixel 8?
Baca Juga: Gegara ini Fitur My AI Snapchat Terancam Dihapus di Inggris
Baca Juga: Meta Pakai Data Postingan Pengguna untuk Melatih Kemampuan AI
Baca Juga: Panaskan Persaingan Nvidia, Chip AI AMD Bakal Diborong Tahun Depan