OpenAI akan memperkenalkan pembaruan penting untuk meningkatkan efisiensi pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Nantinya, pembaruan itu akan mengurangi biaya pengembangan dan meningkatkan kemampuan pengembang. Salah satu fitur utama yang OpenAI akan perkenalkan adalah penyimpanan memori dalam alat pengembangan, yang berpotensi mengurangi biaya aplikasi hingga 20 kali lipat.
"Pembaruan ini akan merespons keprihatinan dari mitra yang merasa biaya penggunaan model AI canggih OpenAI terlalu mahal," kata CEO OpenAI Sam Altman seperti dikutip Gizmochina.
OpenAI akan meluncurkan berbagai alat baru, termasuk kemampuan penglihatan tingkat lanjut yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat menganalisis dan menjelaskan gambar.
Kemampuan itu akan diterapkan dalam berbagai sektor, mulai dari hiburan hingga kedokteran, dengan tujuan memberikan solusi inovatif.
"Pembaruan ini mencerminkan ambisi OpenAI untuk menjadi sebuah platform pengembang terkemuka yang melampaui konsumen," ujarnya.
Pembaruan itu fokus membangun ekosistem berdasarkan model-modelnya yang dapat diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi.
Salah satu langkah utama dalam upaya ini adalah pengenalan API (Application Program Interface) stateful, yang dirancang untuk mengurangi biaya pengembangan dengan menjaga catatan percakapan.
"Fitur ini akan secara signifikan mengurangi biaya yang harus ditanggung oleh pengembang, membuat pengembangan AI lebih terjangkau dan mudah diakses," ujarnya.
Fitur penting lainnya adalah vision API, yang akan memberdayakan pengembang untuk membuat perangkat lunak yang dapat menganalisis gambar.
Kemampuan multi-modal ini mencakup teks, gambar, audio, dan video, memposisikan OpenAI sebagai pelopor inovasi dalam dunia AI.
Meskipun OpenAI telah berhasil mencapai konsumen melalui aplikasi seperti ChatGPT, perusahaan ini juga menghadapi tantangan dalam menarik bisnis dari pihak eksternal.