Sementara Prof. Burhanuddin Muhtadi menilai, siapapun presiden terpilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tidak akan banyak mengubah kebijakan ekonomi, karena sisi kebijakan pelaku partai dan elit politik Indonesia cenderung mengambil keputusan ekonomi berdasarkan pertimbangan pragmatis.
Dampak Pertumbuhan Ekonomi di Industri IT
Seiring berkembangnya era digital, industri TI juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Hendri memproyeksikan tahun 2024, industri TI mengalami perubahan orientasi investasi, yaitu profitabilitas di sektor jasa informasi menjadi hal yang paling penting saat ini.
Menurutnya, sebelumnya, terutama selama masa pandemi dari tahun 2020 hingga 2022, sektor ini mengalami peningkatan investasi. Namun, kini tidak hanya Indonesia yang mengalami perubahan, melainkan juga pasar global mengalami peningkatan rasionalitas dalam investasi teknologi.
Dino Bramanto dari iCIO Community menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas dalam investasi.
Acara gathering yang berlangsung di Lucy in the Sky, Senayan Park, Jakarta ini juga mengungkapkan bahwa para pelaku bisnis akan fokus pada dua area utama, yaitu personalisasi layanan konsumen dan keamanan data.
Untuk mendukung personalisasi layanan konsumen, perusahaan perlu berinvestasi dalam manajemen data dan teknologi turunannya, seperti Artifical Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML).
Data yang terkumpul dari konsumen dapat digunakan untuk menganalisis perilaku dan kebutuhan mereka, sehingga perusahaan dapat memberikan layanan yang lebih sesuai.
Sementara itu, keamanan data menjadi semakin penting di era digital. Perusahaan perlu berinvestasi dalam teknologi keamanan untuk melindungi data konsumen dari serangan siber
Akan tetapi, hal ini juga menimbulkan tantangan bagi pelaku bisnis terutama soal kemampuan sumber daya manusia di sektor IT.
“Potensi tenaga kerja Indonesia yang besar di bidang IT dan ICT, namun, masih terdapat gap antara skill dan knowledge yang dibutuhkan oleh industri dengan yang dimiliki oleh tenaga kerja Indonesia. Tantangan terbesar adalah bagaimana mengisi gap tersebut, Tidak hanya skill, tapi bagaimana mempercepat adopsi dan implementasi teknologi baru yang lebih cepat karena bisnis memiliki time to market. Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan di era digital," imbuh Dino saat sesi panel diskusi GCC 2023.
“CTI Group akan terus memperkuat komitmennya untuk berkolaborasi dan tumbuh bersama dengan mitra bisnis. Kami berharap dengan semakin kuatnya kolaborasi CTI Group dan mitra bisnis dapat bersama-sama mendorong meningkatnya daya saing dan kualitas hidup masyarakat Indonesia serta meningkatkan kinerja bisnis melalui penerapan teknologi digital,” tutup Rachmat Gunawan, CEO CTI Group.