Gerah dengan keluhan mitranya mengenai kerusakan properti akibat pesta di rumah (house party) yang digelar para tamu, Airbnb memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI).
Beberapa tahun terakhir, Airbnb kerap menerima laporan dari para mitranya tentang house party yang berakhir onar dan merusak properti. Airbnb menyebut tren ini dipicu oleh pandemi virus corona beberapa waktu lalu. Akibat COVID-19, banyak tempat hiburan malam yang ditutup. Akibatnya, banyak anak muda yang sengaja menyewa properti Airbnb untuk menggelar pesta.
Untuk menanggulangi hal itu, Airbnb sudah membuat larangan “global party ban” dan melakukan berbagai upaya, seperti melarang para pelanggar melakukan pemesanan baru, dan menerapkan pembatasan terhadap pengguna berusia di bawah 25 tahun yang tidak memiliki riwayat ulasan bagus.
Airbnb mengeklaim langkah-langkah tersebut cukup membuahkan hasil. Dikutip dari BBC, menurut Airbnb, jumlah pihak yang dilaporkan turun sebesar 55% antara tahun 2020 dan tahun lalu.
Namun untuk memastikan para mitranya maupun pelanggan tidak dirugikan, Airbnb mengembangkan sistem anti-party yang berbasis artificial intelligence (AI). Sistem yang canggih ini menggunakan AI dan machine learning untuk mengidentifikasi upaya booking atau pemesanan yang hanya satu atau dua malam yang berpotensi menjadi house party.
Sistem yang baru diberlakukan di Amerika Serikat dan Kanada ini akan melihat ratusan sinyal terkait upaya pemesanan yang mengindikasikan risiko tinggi terjadinya house party. Beberapa indikator yang dipertimbangkan adalah lama kunjungan, jarak dengan properti yang dituju, dan apakah pemesanan tersebut dilakukan mepet dengan tanggal booking (last-minute booking).
“Ketika seseorang melakukan pemesanan untuk satu malam di malam tahun baru, dan ia berasal dari kota yang sama dengan tuan rumah (host) yang dituju, kemungkinan besar ia akan menggelar pesta,” jelas Naba Banerjee, Head of Trust and Safety, Airbnb seperti dikutip dari BBC.
Naba menjelaskan, jika AI menganggap risiko pemesanan untuk pesta terlalu tinggi, sistem akan mencegah pemesanan tersebut, atau mengarahkan pengguna ke situs web hotel yang juga mitra Airbnb.
“Meskipun pesta-pesta yang mengganggu seperti ini jarang terjadi, kami ingin mencoba mengurangi risiko terjadinya hal-hal tersebut lebih jauh lagi. Sistem AI anti-party kami adalah alat penting dalam membantu kami melakukan hal tersebut, dan kami optimis hal ini akan memberikan dampak positif bagi komunitas dan lingkungan sekitar kita pada Halloween ini,” ujar Naba Banerjee seperti dikutip dari website Airbnb.
Baca juga: Bos Microsoft: AI Bantu Manusia Berinteraksi dengan Cara Baru
Baca juga: Palo Alto Networks Beberkan Peran AI dalam Keamanan Siber UKM