Find Us On Social Media :

Microsoft Kucurkan Rp50 Triliun untuk Pengembangan AI di Australia

By Adam Rizal, Jumat, 27 Oktober 2023 | 15:00 WIB

Microsoft AI

Microsoft akan menggelontorkan investasi sebesar Rp50,7 triliun dalam dua tahun ke depan di Australia untuk pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan cloud (komputasi awan).

Nilai investasi itu mencakup upaya pelatihan keterampilan dan peningkatan keamanan siber. Microsoft akan meningkatkan kapasitas komputasinya di Australia sebanyak 250 persen untuk mengantisipasi penggunaan AI.

Microsoft dapat mengatasi permintaan cloud atau komputasi awan yang diperkirakan tumbuh dua kali lipat antara tahun 2022 dan 2026. Tak hanya itu, Microsoft juga akan mendukung pelatihan ekonomi digital ke 300.000 warga Australia dan memperluas perjanjian berbagi informasi tentang ancaman siber dengan Australian Signals Directorate.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyambut baik investasi Microsoft ini karena ikut meningkatkan keterampilan pekerja Australia di masa depan. Brad Smith, Wakil Ketua dan Presiden Microsoft, menyebutnya sebagai bukti komitmen Microsoft terhadap pertumbuhan dan kemakmuran Australia dalam era AI.

Microsoft berencana untuk memperluas jejak pusat data mereka di Australia, meningkatkan jumlah lokasi dari 20 menjadi 29. Meskipun mereka tidak memberikan rincian rinci tentang pengeluaran tersebut, mereka menekankan peningkatan kapasitas komputasi sebagai fokus utama.

Menurut laporan yang disusun Microsoft, teknologi AI generatif memiliki potensi untuk memberikan kontribusi hingga Rp115 triliun per tahun bagi ekonomi Australia pada tahun 2030 jika diadopsi dengan cepat.

Meskipun Australia belum memiliki regulasi khusus untuk AI, beberapa pihak telah menyoroti perlunya pembatasan untuk melindungi dari bias, pelanggaran hak cipta, dan pelanggaran privasi.

Pentingnya AI

Satya Nadella (CEO Microsoft)

Microsoft akan mengintegrasikan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke dalam seluruh solusi pelanggan dan teknologi perusahaan.

Chairman dan CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan Microsoft telah melakukan lompatan besar di bidang AI pada tahun ini, menyusul kemitraan strategis dengan OpenAI dan penggunaan AI Copilot yang terintegrasi dalam peramban web sebagai contoh utama.

Melalui sebuah surat tahunan yang dibagikan melalui platform resmi LinkedIn Microsoft, Nadella mengatakan, "Teknologi AI generasi terbaru akan mengubah lanskap perangkat lunak dan dunia bisnis secara keseluruhan, termasuk bisnis kami sendiri."

Nadella mengungkapkan Microsoft memiliki visi untuk merekayasa ulang setiap aspek solusi pelanggan dan teknologi dengan AI. Dalam konteks ini, Microsoft sedang bekerja untuk mengintegrasikan AI Copilot ke dalam seluruh produk dan pengalaman yang sering kita gunakan sehari-hari.

"Setiap area solusi pelanggan dan setiap lapisan tumpukan teknologi kami akan direkayasa ulang untuk era AI. Dan itulah yang telah kami mulai lakukan," kata Nadela, dikutip dari Cointelegraph.

Nadella mengatakan teknologi AI membantu manusia berinteraksi dengan cara yang baru dan kuat mulai dari menyelesaikan atau merangkum teks, hingga mendeteksi anomali dan mengenali gambar - untuk membantu kita mengidentifikasi pola dan mengungkap wawasan lebih cepat dari sebelumnya.

"Kerjasama ini termasuk pembuatan aplikasi mandiri yang memungkinkan kita untuk memanggil Copilot untuk berbagai aktivitas seperti berbelanja, pemrograman, analisis, pembelajaran, dan berbagai tugas lainnya," ujarnya.

Nadella juga menyoroti dua perkembangan utama yang akan memainkan peran kunci dalam era AI yaitu kemajuan dalam pemrosesan bahasa alami yang memungkinkan komputer untuk memahami teks dan ucapan dengan cara yang lebih manusiawi.

Kedua adalah kemunculan "mesin penalaran baru yang kuat" AI generatif yang memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, dan mengenali gambar.

Saat ini, Microsoft telah berhasil mengintegrasikan AI Copilot ke dalam layanan seperti Microsoft 365, Dynamics 365, dan GitHub, tetapi Nadella belum memberikan detail spesifik tentang rencana perusahaan dalam konteks unit permainan mereka.

"Sama seperti Anda membuka sistem operasi untuk mengakses aplikasi atau menggunakan peramban untuk mengunjungi situs web saat ini, kami percaya bahwa Anda akan memanggil Copilot untuk melakukan semua aktivitas itu dan lebih banyak lagi: berbelanja, membuat kode, menganalisis, belajar, mencipta," tulisnya.

Baca Juga: NetApp Pamerkan Inovasi AI dan Keamanan Infrastruktur di INSIGHT 2023

Baca Juga: Lenovo dan NVIDIA Kompak Kembangkan Layanan Bisnis Berbasis AI