Suka tidak suka, teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan memegang peranan penting dalam pengembangan inovasi teknologi di masa depan.
Teknologi AI akan menghadirkan solusi yang murah, cepat dan efisien sehingga memudahkan pekerjaan manusia.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengungkapkan sisi positif dan negatif penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di masyarakat. Meskipun AI menghadirkan banyak manfaat, ada beberapa hal yang diwaspadai dari penggunaan AI
"Teknologi AI dapat digunakan penjahat membuat senjata kimia dan biologi dengan sangat mudah. Bahkan, ada satu waktu masyarakat tidak bisa mengendalikan AI sehingga teknologi itu tidak dapat dimatikan dengan mudah," katanya.
Sebaliknya, teknologi AI dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi dan produktivitas yang besar walaupun AI juga berdampak negatif ke dalam dunia kerja.
Hal itu dikarenakan banyak pengusaha yang beralih menggunakan tenaga robot atau sistem berbasis AI yang murah daripada menggunakan jasa manusia. Dampaknya, banyak pengangguran dan kecilnya terbuka lapangan kerja baru.
"AI mampu mengambil alih tugas-tugas administratif yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Kita harus mendorong pendidikan sebagai solusi utama untuk mempersiapkan masyarakat," katanya seperti dikutip CNBC.
Namun, AI akan membawa transformasi sebanding dengan revolusi industri, perkembangan listrik, atau munculnya internet.
Meskipun otomasi AI mengubah beberapa jenis pekerjaan, itu tidak berarti AI akan menggantikan pekerjaan manusia.
"Kita harus memandang teknologi sebagai alat bantu dalam beraktivitas sehari-hari di tempat kerja, daripada sebagai ancaman langsung terhadap pekerjaan manusia," ujarnya.
AI Gantikan Manusia?
Ilustrasi Manusia dan Teknologi AI.
Teknologi AI (artificial intelligence) kini semakin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit pula yang khawatir dengan AI karena dapat melakukan berbagai pekerjaan yang dilakukan manusia. Lantas, apakah AI benar-benar bisa menggantikan pekerjaan manusia?