Di ajang INSIGHT 2023, NetApp mengumumkan serangkaian inovasi data storage, di antaranya pembaruan pada solusi unified data storage yang diklaim NetApp sebagai satu-satunya di industri, dan beberapa peningkatan pada layanan penyimpanan di public cloud.
Diperkenalkan lebih dari dua dekade lalu, solusi unified data storage NetApp kini memungkinkan penyimpanan workload berupa file, blok, dan obyek pada sistem operasi yang sama, baik di lingkungan on-premises dan public cloud utama, yang di satukan oleh common API dan control plane.
Pembaruan ini mencakup unified all-Flash storage, NetApp AFF; penyimpanan all-Flash yang dioptimalkan untuk blok, NetApp ASA; dan solusi penyimpanan cloud-native yang dapat berjalan di tiga public cloud terbesar dengan Amazon FSx for NetApp ONTAP, Microsoft Azure NetApp Files, and Google Cloud NetApp Volumes.
Menurut Harv Bhela, Chief Product Officer, NetApp, pembaruan portofolio storage kelas enterprise ini merupakan langkah mempersiapakan diri untuk era transformatif dalam pengelolaan data.
Sebelummya, NetApp telah memperkenalkan penyimpanan flash dengan kapasitas terpadu (unified capacity), AFF C-Series. Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan 20.000 pelanggan yang menjalankan workload blok, NetApp juga telah merilis NetApp All-Flash SAN Array (ASA).
Untuk mendorong inovasi capacity flash dan block storage, di ajang Insight 2023, NetApp memperkenalkan NetApp ASA C-Series. Solusi ini memanfaatkan capacity flash untuk memperoleh keseimbangan terbaik antara kinerja dan penghematan biaya, dan menawarkan keberlanjutan (sustainability).
Melalui solusi baru ini, NetApp menawarkan jaminan efisiensi storage 4:1 dan ketersediaan data hingga 99.9999% (six nine). ASA C-Series juga mencakupkan NetApp Ransomware Recovery Guarantee dan terkoneksi ke cloud untuk disaster recovery, backup, dan tiering ke cloud. Kemampuan ini akan memungkinkan organisasi dan perusahaan melakukan modernisasi lingkungan TI-nya, mengoptimalkan data storage untuk VMware vSphere, dan mempercepat workload SAP, Oracle, dan Microsoft SQL database, dengan backup terintegrasi.
"ASA C-Series mendefinisi ulang block storage, dengan menggabungkan kemampuan storage ASA dan capacity flash yang tak tertandingi, menjadikan block storage kelas enterprise lebih terjangkau dan sustainable daripada sebelumnya,” ujar Sandeep Singh, Senior Vice President dan General Manager of Enterprise Storage, NetApp.
"Kemampuan untuk mengupayakan simplicity, keamanan, savings, dan sustainability telah menjadi kebutuhan bisnis bagi banyak perusahaan di Indonesia dalam menghadapi lanskap teknologi yang kompleks. Hal ini berarti perusahaan-perusahaan akan membutuhkan solusi penyimpanan blok yang inovatif untuk mengatasi ekosistem data yang terus berkembang," kata Fredy Cheung, Area Vice President, Tiongkok Raya, ASEAN dan Korea Selatan di NetApp.
NetApp juga menyediakan berbagai layanan tanpa biaya tambahan untuk membantu pelanggan berpindah ke solusi storage blok. Layanan ini mencakup assessment desain solusi di awal yang mencakup evaluasi arsitektur yang ada, migrasi data gratis, lisensi perangkat lunak dan layanan, atau tiga bulan komplementari support NetApp selama periode migrasi dan pelatihan gratis.
Peningkatan juga dilakukan NetApp pada storage cloud native yang sudah tersedia di tiga public cloud utama.
Diperkenankan ada Agustus lalu, Google Cloud NetApp Volumes kini mengusung lapisan Standard service yang dijanjikan dapat menekan biaya per GB hingga lebih dari 30%. Tersedia di 14 region Google Cloud, layanan ini menyediakan layanan multi-protocol file yang sama dan proteksi data terintegrasi.